TANJUNG SELOR – Masyarakat Kecamatan Tanjung Palas Timur dan Mangkupadi mengeluhkan jumlah tangkapan ikan mereka menurun, setelah perusahaan besar banyak masuk dan bergerak di wilayah ini.
Keluhan tersebut disampaikan, lantaran warga berasumsi kehadiran perusahaan ini berimplikasi terhadap para pedagang dari segi penangkapan. Namun belum ada bukti kongkrit yang menerangkan, imbas daripada aktivitas terhadap penangkapan nelayan.
Aspirasi tersebut didapatkan setelah anggota DPRD Kaltara melaksanakan agenda reses di Kecamatan Tanjung Palas Timur, di Tanah Kuning dan Mangkupadi.
Anggota DPRD Kaltara Fraksi PKS Mohamad Nafis mengatakan, keluhan itu diutarakan pada saat mengelar reses beberapa waktu lalu. “Ia mengakui bahwa pendapatan hasil tangkapan ikan mereka mulai berkurang, kemungkinannya hal itu terjadi karena areal kekuasaan perusahaan terhadap wilayah laut terus meluas,” ujar Mohamad Nafis saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (6/2/2025).
Dia mengutip kata nelayan di sana (Tanah Kuning red), bahwa dahulu kalau melaut itu dekat wilayah pinggir laut saja sudah banyak mendapatkan ikan, akan tetapi saat ini semakin ke tengah laut pendapatan nelayan itu kadang terbilang menurun. “Jadi hasil laut yang didapatkan tidak lagi sesuai harapan. Informasi dari para nelayan, pengaruhnya itu dikarenakan areal kekuasaan laut oleh perusahaan semakin meluas, akan tetapi terhadap hal itu kita akan melakukan studi bandingnya. kata mereka selama perusahaan KIHI itu masuk,” tukasnya.
Pada prinsipnya nelayan mengharapkan dan memohon bantuan dari Dinas terkait, untuk supaya diadakan atau diberikan kapal dengan ukuran agak besar dan alat penangkapan ikan yang sesuai dengan spesifikasi, sehingga dengan begitu para nelayan akan semakin dihidupkan karena mata pencaharian utama mereka itu dengan cara melaut.
“Iya, kita dari DPRD mendorong hal tersebut kepada instansi terkait, supaya memperhatikan apa yang menjadi keluhan para nelayan. Meskipun mungkin tidak akan direalisasikan sekaligus, paling tidak itu dianggarkan sesuai dengan masukan dan keluhan mereka,” tandasnya.(*)
Penulis: Martinus
Editor: Yusva Alam