
TARAKAN – Arus mudik Lebaran 1446 Hijriah diperkirakan mengalami lonjakan penumpang pesawat pada 28 Maret 2025. Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Badan Layanan Umum (BLU) Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Juwata Tarakan, Agustono, Jumat (21/3/2025).
Sebagai langkah antisipasi, pihak bandara telah membuka Posko Penyelenggaraan Angkutan Udara Lebaran Terpadu Tahun 2025. Posko ini mulai beroperasi sejak Jumat (21/3/2025) dan akan berlangsung hingga 11 April 2025. Tujuannya adalah untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan para penumpang selama periode mudik.
Agustono menjelaskan, bahwa posko ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun yang melibatkan berbagai instansi terkait, termasuk Airnav, maskapai penerbangan, BMKG, Basarnas, Dinas Perhubungan, serta TNI-Polri.
“Jadi tidak hanya bandara. Mereka semua terlibat, dan masing-masing memiliki kewenangan dalam rangka mendukung kelancaran dan kenyamanan penumpang,” ujar Agustono.
Sementara arus balik penumpang diperkirakan meningkat pada 6 April 2025. Namun, angka tersebut masih bersifat prediktif dan dapat berubah sesuai dengan kondisi di lapangan. Diperkirakan peningkatan jumlah penumpang mencapai sekitar 10 persen.
Saat ini, tambahan penerbangan (ekstra flight) tersedia dari Citilink sebanyak empat kali dalam seminggu, meskipun masih bersifat on-off. Lion Air juga menyediakan ekstra penerbangan ke Surabaya.
Selain itu, rute baru Tarakan-Semarang kini telah dibuka dengan penerbangan langsung oleh Super Air Jet. Rute ini tersedia dua kali dalam seminggu, yakni pada hari Sabtu dan Minggu.
“Mudahan bisa akomodir warga Kaltara di Tarakan dan sekitarnya dapat melakukan penerbangan ke Semarang,” harapnya.
Tingginya permintaan tiket mudik juga mulai terlihat, dengan banyak calon penumpang yang kesulitan mendapatkan tiket. Agustono berharap pihak maskapai dapat menambah penerbangan ekstra, untuk memenuhi kebutuhan penumpang, meskipun tidak harus tersedia setiap hari dalam seminggu.
Saat ini, aktivitas penerbangan di Bandara Juwata Tarakan mencapai delapan kali sehari untuk pesawat berbadan sempit (narrow body), ditambah penerbangan perintis yang mendukung mobilitas penumpang yang ingin mudik.
Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam