BERAU – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Berau, Ilyas Natsir, menegaskan pentingnya pengawasan terhadap wisatawan yang berkunjung ke objek wisata di Berau, salah satunya destinasi wisata unggulan seperti Pulau Maratua dan Derawan.
Ia menekankan bahwa Standar Operasional Prosedur (SOP) harus diterapkan secara ketat, dan disampaikan dengan jelas kepada para wisatawan.
“Yang paling penting itu adalah SOP. SOP-nya harus ketat, jangan sampai hanya dibuat tetapi tidak disampaikan dengan jelas,” ujarnya.
Ia menambahkan, penyampaian SOP kepada wisatawan harus dilakukan dengan bahasa yang mudah dipahami, minimal dalam bahasa Inggris. Hal ini penting agar setiap wisatawan mengerti prosedur keselamatan dan etika wisata di kawasan tersebut.
“Para wisatawan yang datang ke sini pastinya sudah memiliki SOP sendiri. Mereka datang tentunya sudah tahu dan mengerti bagaimana caranya menyelam. Setidaknya mereka sudah memahami kondisi di sini,” jelasnya.
Meski begitu, ia tetap menekankan peran penting dari pihak resort dan pemandu wisata dalam memberikan informasi kepada para wisatawan. Penyampaian informasi tersebut, lanjut Ilyas, juga harus didukung oleh diver atau pemandu selam yang telah memiliki sertifikat.
“Jangan sampai ada yang tidak punya sertifikat,” tegasnya.
Sebagai bentuk dukungan terhadap keselamatan wisatawan, Disbudpar Berau juga telah membentuk tim rescue diving, yang kini berjumlah sekitar 40 orang. Tim ini mulai dibentuk sejak 2024 lalu dan bertugas untuk mendampingi kegiatan selam.
“Jadi mereka ini yang mendampingi para diving dan ini juga sebagai pendapatan mereka,” pungkasnya. (srn/dez)
Reporter: Sahruddin
Editor: Dezwan