TARAKAN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara), mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman demam berdarah dengue (DBD), terutama di tengah curah hujan yang meningkat seperti saat ini.
Kepala Dinkes Tarakan, dr Devi Ika Indriarti, menegaskan pentingnya langkah pencegahan guna menekan risiko penyebaran penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti ini.
Salah satu upaya utama yang dapat dilakukan adalah menerapkan gerakan 3M Plus, yakni menguras, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas yang dapat menjadi sarang nyamuk.
“Kalau ada penampungan air, sebaiknya tambahkan abate agar tidak menjadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk. Jangan biarkan terlalu lama terbuka,” ujar Devi di Tarakan, Senin (13/1/2025).
Ia mengingatkan bahwa wilayah Tarakan, yang dikenal memiliki curah hujan hampir sepanjang tahun, perlu ekstra waspada selama musim hujan karena genangan air bersih dapat menjadi sarang nyamuk.
“Banyak genangan air di kaleng-kaleng atau tempat lainnya. Air bersih seperti itu justru menjadi tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti,” tambahnya.
Devi juga mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan secara kolektif. Ia menekankan bahwa pencegahan DBD bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat.
Selain itu, masyarakat diminta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala seperti demam tinggi mendadak, nyeri otot, atau muncul bintik-bintik merah di kulit.
“Kami harap masyarakat lebih waspada. Jika ada gejala, segera periksa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat,” imbaunya.
Langkah preventif ini diharapkan mampu menekan jumlah kasus DBD di Tarakan, terutama saat intensitas hujan tinggi seperti sekarang.
Penulis: Ade Prasetia
Editor: Agus S
