Tarakan Jadi Lokasi Perdana Penanaman 5.000 Mangrove, Khairul: Terima Kasih

TARAKAN – Telkom Indonesia memulai program penanaman 5.000 bibit mangrove di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Kamis (15/5/2025).

Kegiatan ini dilaksanakan di Pantai Batu Perawan, Tanjung Batu, dalam rangkaian program nasional bertajuk GoZero% Goes to Borneo.

Menurut VP Sustainability Telkom, Gunawan, pemilihan Tarakan sebagai lokasi perdana penanaman mangrove di wilayah Kalimantan bukan tanpa alasan. Kota ini dinilai memiliki potensi ekologi yang tinggi, khususnya di wilayah pesisir. Selain itu, kegiatan ini juga digelar untuk memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Internasional yang jatuh pada 22 Mei.

“Tarakan menjadi pilihan karena potensi lingkungannya, dan juga karena merupakan wilayah operasional Telkom yang memiliki Cable Landing Station (CLS),” jelas Gunawan.

Dia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Telkom terhadap pelestarian lingkungan dan penerapan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance).

“Nanti bulan depan bisa jadi di lokasi yang lain, bisa jadi di Sulawesi, bisa jadi di Jawa Timur dan sebagainya,” tambah Gunawan.

Sementara itu, Wali Kota Tarakan, Khairul, menyambut baik kegiatan tersebut dan mengungkapkan apresiasinya kepada Telkom atas inisiatif ini. Dia berharap kegiatan penanaman mangrove dapat membantu menurunkan emisi karbon serta melindungi wilayah pesisir dari potensi bencana alam.

“Saya cuman satu, saya menyampaikan terima kasih,” jelasnya.

Dia menambahkan, bahwa keberadaan mangrove di tepi pantai memiliki peran penting dalam memecah gelombang dan memberikan perlindungan dari bencana.

Khairul juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait dalam menjaga keberlanjutan program ini.

“Tentu kalau kita kerokoyan kan tentu lebih mudah,” ujarnya.

Khairul menjelaskan, bahwa Tarakan masih memiliki banyak lahan yang potensial untuk penanaman mangrove, karena wilayah ini memiliki garis pantai yang luas.

Mantan Sekda Tarakan itu juga mengimbau masyarakat, agar turut menjaga dan merawat mangrove yang telah ditanam.

“Apa yang sudah kita lakukan menginisiasi ini kalau bisa, satu kalau bisa dijaga apa yang sudah dimulai oleh kita semua ini, karena tentu masyarakat yang paling dekat di sini, yang bisa melihat, memelihara,” pungkasnya.

Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam

Exit mobile version