TARAKAN – Tarakan merupakan sebuah kota yang terletak di provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Berbicara mengenai Tarakan, kota dengan luas wilayah mencapai 657,33 Km2 ini dikenal memiliki banyak tempat wisata yang wajib anda kunjungi.
Salah satunya, Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) yang terletak di Karang Rejo, Tarakan Barat, Karang Rejo, Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan.
Destinasi wisata yang telah berdiri sejak tahun 2006 ini memiliki daya tarik tersendiri. Selain menawarkan panorama alam yang asri, pengunjung juga bisa melihat kehidupan bekantan di alam bebas. Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan merupakan tempat berupa hutan bakau yang juga ditumbuhi aneka tumbuhan lainnya untuk tempat hidup bekantan.
Petugas Lapangan Mangrove Tarakan, Miko mengatakan wisata ini dibuka setiap hari, mulai pukul 08.00-17.00 Wita. Untuk berwisata ke sini, setiap pengunjung akan dikenakan biaya sebesar Rp5.000 untuk dewasa dan Rp3.000 untuk anak-anak.
“Kalau untuk mancanegara Rp50.000,” ucapnya ditemui di lokasi wisata Mangrove, Minggu (19/1/2025).
Meskipun tempat ini adalah kawasan konservasi, kata Miko, pengunjung juga bisa menemukan banyak spot foto estetik. Salah satunya spot foto di antara tanaman mangrove.
Selain berfoto di dekat mangrove, pengunjung juga bisa menemukan bekantan. Jenis kera satu ini bisa dilihat saat pagi hari karena hewan tersebut banyak beraktivitas di waktu tersebut.
“Kelebihan wisata ini yaitu mulai dari mangrove yang terletak di pusat kota dan wilayah strategis. Di sini juga terdapat hewan endemik yang sangat dilindungi yaitu Bekantan ini populasinya sudah terancam punah statusnya dan hewan itu ada di Mangrove sini,” paparnya.
Dijelaskannya, Hutan Mangrove Tarakan memiliki 35 Bekantan. Sementara untuk monyet ekor panjang terdapat sekitar 10.
Sementara itu, salah satu pengunjung wisata, Dzulfikar mengungkap sejumlah alasan mengajak anak dan istrinya berkunjung ke Wisata Mangrove Tarakan. Selain karena biaya masuknya murah, dia ingin mengajak anaknya untuk melihat hewan asli Kalimantan yakni bekantan. “Biayanya juga murah tidak membebankan,” ujarnya.
Namun, dia berharap agar wisata ini lebih dikembangkan dengan cara menambah hewan-hewan baru seperti burung.
Warga Jalan Kusuma Bangsa, Kelurahan Pamusian ini juga berharap agar kebersihan wisata dijaga bahkan ditingkatkan agar masyarakat semakin nyaman berkunjung. (apc/and)
Reporter: Ade Prasetia
Editor: Andhika