BERAU — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) berencana membangun rumah produksi kakao di Kampung Merasa.
Rencana ini telah melalui berbagai kajian dan uji kelayakan, termasuk monitoring dan evaluasi lapangan yang dilakukan oleh tim akademisi dan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (DPPKUKM) Kaltim.
Kepala Bidang Perindustrian Diskoperindag Berau, Rita Noratni, mengatakan bahwa Kampung Merasa telah ditetapkan sebagai sentra pengembangan kakao di Berau berdasarkan SK Bupati Berau Nomor 490 Tahun 2023.
“Kampung Merasa memang merupakan sentra kakao di Berau, sehingga rencana pembangunan rumah produksi di sini sangat sesuai dengan potensi yang ada,” ujarnya.
Rita mengungkapkan bahwa lahan yang akan digunakan untuk pembangunan rumah produksi tersebut merupakan hibah dari kepala Kampung Merasa. Meski lokasi telah ditentukan, dokumen rencana anggaran biaya (DED) masih dalam proses penyusunan.
“Yang terpenting adalah saat penyusunan DED, lahan sudah siap. Kami akan memprioritaskan lahan yang memiliki legalitas jelas, apalagi kita sudah dapat dukungan dari DPPKUKM Kaltim,” jelasnya.
Terkait pendanaan, Rita menyebutkan bahwa sumber anggaran untuk pembangunan rumah produksi kakao masih belum ditentukan. Pihaknya berharap mendapat dukungan anggaran dari pemerintah pusat.
“Kami berharap bisa memperoleh dana dari berbagai sumber, terutama dari pemerintah pusat, mengingat banyak program kementerian yang mendukung pengembangan sentra industri seperti ini,” katanya.
Rita menjelaskan bahwa sebelumnya sempat direncanakan pembangunan rumah produksi cokelat di Kampung Suaran. Namun, rencana tersebut terkendala status lahan yang masih masuk dalam Kawasan Budidaya Konservasi (KBK).
“Di Suaran memang ada potensi untuk pengembangan kakao, tetapi status lahan menjadi tantangan. Labanan juga menjadi salah satu opsi yang sedang dikaji karena memiliki potensi serupa,” ujarnya.
Menurut Rita, pembangunan rumah produksi kakao ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi kakao di Berau, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, membuka lapangan kerja baru, dan meningkatkan daya saing produk kakao Berau.
“Diharapkan dapat mengoptimalkan potensi sumber daya alam Berau, khususnya komoditas kakao, serta mendorong pertumbuhan industri pengolahan kakao yang lebih maju dan berkelanjutan,” pungkasnya. (ril/dez)
Reporter: Aril Syahrulsyah
Editor: Dezwan