BERAU – Pemerintah Kabupaten Berau terus menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masyarakat. Salah satu langkah nyatanya ditunjukkan melalui keikutsertaan Kampung Dumaring dalam Lomba Desa/Kelurahan Tingkat Provinsi Kalimantan Timur.
Bupati Berau, Sri Juniarsih mengungkapkan bahwa berbagai produk UMKM dari Kampung Dumaring menjadi produk unggulan yang siap bersaing di pasar produk baik dalam lokal, nasional hingga mancanegara.
Produk-produk tersebut mencakup kerajinan dari limbah kayu ulin yang diolah menjadi tempat buah, gelas, dan berbagai souvenir, serta produk lain seperti batik tenun motif lokal, gula aren (batang, cair, dan serbuk), serta madu kelulut.
“Pemerintah Kabupaten Berau berkomitmen untuk mendukung UMKM, mulai dari sisi produksi, pemasaran hingga promosi, agar produk mereka dikenal luas, baik di dalam maupun luar daerah. Produk-produk yang menarik dan memiliki daya beli tentu akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Produk-produk tersebut merupakan hasil kolaborasi dengan PT Gagas Dinamiga Aksenta melalui Program Kolaborasi Konservasi Hutan Dumaring. Program ini merupakan inisiatif bersama yang melibatkan perusahaan, pemerintah desa, serta komunitas lokal dalam upaya menjaga kelestarian ekosistem hutan, sungai, dan mangrove di Kampung Dumaring, Kecamatan Talisayan. Dukungan juga datang dari KLK (Kuala Lumpur Kepong Bhd), EHP Group, dan KPHP Berau Pantai.
Produk UMKM Kampung Dumaring kini telah menembus pasar internasional. Kerajinan limbah kayu ulin, misalnya, telah diekspor ke Malaysia, Ceko, dan Inggris, sebagian besar melalui pesanan dari turis mancanegara.
Untuk gula aren, pemasarannya sudah menjangkau pasar lokal termasuk minimarket seperti Solo Swalayan dan Indomaret dengan permintaan rutin mencapai 300 kg per bulan. Produk ini juga telah masuk ke pasar Kabupaten Kutai Kartanegara untuk industri kue.
Sementara itu, madu kelulut berhasil dipasarkan ke salah satu supermarket di Jakarta dengan volume 50 kg per bulan. Produk batik tulis bermotif “Jaga Dumaring” masih diproduksi berdasarkan pesanan khusus karena proses pembuatannya yang rumit dan memerlukan waktu cukup lama.
“Kami berharap, setelah dikenalkan dalam ajang pemaparan lomba Desa dan Kelurahan tingkat Provinsi Kalimantan Timur ini, produk-produk UMKM Kampung Dumaring akan semakin dikenal dan diminati,” harapnya.
Ia menambahkan, langkah konkret dan kolaborasi antara pemerintah daerah, pemerintah kampung, dan para pelaku UMKM lokal menjadi kunci dalam menggerakkan roda ekonomi desa, meningkatkan pendapatan kampung, serta berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara keseluruhan. (ril/dez)
Reporter: Aril Syahrulsyah
Editor: Dezwan