Home KALTARA Soal Kebijakan Fullday School, Paslon 1 Beberkan Kalau Program Itu Sifatnya Pilihan

Soal Kebijakan Fullday School, Paslon 1 Beberkan Kalau Program Itu Sifatnya Pilihan

0
Paslon nomor urut 1 saat menyampaikan pres conference usai debat berlangsung. (Martinus)

TANJUNG SELOR – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bulungan nomor urut 1, Syarwani dan Kilat memberikan tanggapan terhadap salah satu hal penting mengenai penerapan pembelajaran fullday school di Kabupaten Bulungan.

Hal itu lantaran disinggung oleh Paslon nomor urut 2, Datu Iman-Ashe, bahwa penerapan fullday school bagi murid dan tidak bagi guru merupakan sebuah kebijakan yang menuai pro dan kontra di tengah masyarakat.
Kepada wartawan, Syarwani menyatakan kebijakan fullday school merupakan ruang yang diberikan oleh pemerintah pusat dan tidak ada kewajiban yang mesti harus diterapkan oleh pemerintah daerah, sehingga terhadap hal tersebut sifatnya opsional dan bukan sebuah keharusan.

“Itu merupakan ruang yang diberikan pemerintah pusat hingga ke daerah. sampai dengan hari ini tidak mewajibkan bagi daerah untuk menyelengarakan pendidikan secara fullday school, bagi daerah itu merupakan sesuatu yang bersifat tentatif dan dijadikan opsional,” kata Syarwani saat press conference setelah debat perdana, Rabu malam (23/10/2024).

Di Kabupaten Bulungan, lanjutnya ada pembelajaran yang siafatnya selama lima hari, lewat sekolah-sekolah swasta dan itu kembali kepada persetujuan bersama antara satuan pendidikan, wali dan orangtua termasuk masyarakat sekitar.

“Jadi hal ini bukan sebuah masalah besar, ini sangat tentatif dan opsional,” terangnya.

Sekali lagi dia menjelaskan, soal tersebut kembali kepada kebijakan yang ditetapkan.

Selama menjabat sebagai Bupati Bulungan, Syarwani telah menugaskan kepada Kepala Disdikbud untuk melakukan assesment terkait dengan penyelengaraan pendidikan di Bulungan termasuk fullday school.

“Hasil assesment tersebut bisa dijadikan rujukan soal penerapan sistem pendidikan di Bulungan, termasuk soal kebijakan fullday school, apakah perlu pembelajaran selama lima atau enam hari,” terangnya.

Tetapi jika itu tidak bisa, paslon nomor 1 tetap meminta ruang untuk melakukan kajian soal pembelajaran yang efektif tetapi tidak mempengaruhi fungsi daripada kebijakan dan makna pemnelajaran itu sendiri.(*)

Penulis: Martinus
Editor: Yusva Alam

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version