
TARAKAN – Wali Kota Tarakan, Khairul, mengunjungi kantor PDAM Tirta Alam di Kampung Bugis, serta Instalasi Pengolahan Air (IPA) Persemaian dan Kampung 1 pada Selasa (4/3/2025). Dalam kunjungan tersebut, ia turut menyampaikan berbagai keluhan warga terkait layanan air kepada Direktur Utama PDAM.
Salah satu masalah utama yang dikeluhkan adalah rendahnya tekanan air di daerah pesisir. Selain itu, beberapa wilayah seperti Jembatan Besi, Beringin, dan belakang BRI mengalami keterlambatan distribusi air hingga 8 hari.
Untuk mengatasi permasalahan ini, PDAM berencana membangun jaringan pipa distribusi baru, guna meningkatkan pasokan air. “Mudah-mudahan tahun ini bisa terealisasi dengan anggaran dari PDAM,” kata Khairul.
Sebagai langkah tambahan, PDAM akan memasang delapan pompa booster untuk mempercepat distribusi air. Dengan adanya pompa ini, daerah yang sebelumnya mengalami kendala diharapkan dapat menerima aliran air dalam waktu 3-4 jam.
Selain itu, PDAM juga merencanakan pengerukan sedimentasi di Embung Persemaian, agar kapasitas tampungan air meningkat. “Kami akan melakukan pembersihan dan pengerukan pasir guna meningkatkan efisiensi suplai air,” jelas Khairul.
Saat ini untuk melakukan pengerukan, PDAM masih mengandalkan alat berat seperti ekskavator dengan sistem sewa. Oleh karena itu, tahun ini direncanakan pengadaan ekskavator berukuran lebih besar, serta dump truck untuk menunjang operasional secara lebih efektif. Seluruh proyek peningkatan layanan ini diperkirakan menelan biaya sebesar Rp 17 miliar.
Khairul mengungkapkan, cakupan layanan PDAM telah mencapai sekitar 93 persen dari total kebutuhan masyarakat. Meski demikian, masih ada sekitar 7 persen warga yang belum mendapatkan layanan air secara optimal. “Jumlahnya mungkin ribuan, belum termasuk rumah-rumah baru yang terus bertambah,” ujarnya.
Dengan berbagai rencana perbaikan ini, diharapkan seluruh masyarakat Tarakan dapat menikmati akses air bersih yang lebih baik dan merata.
Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam