TANJUNG SELOR – Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Ditjen PKH, sepanjang tahun 2023 Kota Tarakan masih menduduki produksi daging ayam ras paling banyak di Kaltara. Jumlahnya mencapai 2.828.756 kilogram.
Urutan kedua, disusul oleh Kabupaten Bulungan dengan total produksi ayam ras pedaging mencapai 1.366.069 kilogram.
Kemudian di bawahnya oleh Kabupaten Nunukan dengan jumlah produksi mencapai 758.242 kilogram, selanjutnya oleh Kabupaten Malinau mencapai 528.689 kilogram, dan paling sedikit diduduki oleh Kabupaten Tana Tidung dengan nilai produksi hanya mencapai 134.636 kilogram sepanjang tahun 2023.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kaltara, Heri Rudyono melalui Kabid Peternakan, Surianto Samuel Taro menyatakan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi produksi daging di Kaltara.
Pertama, soal iklim salah satunya berkaitan dengan faktor alam dan cuaca. Perubahan musim kering, banjir, atau cuaca ekstrem dapat memengaruhi ketersediaan pakan dan air untuk ternak.
Kemudian, ada kendala lain yang dihadapi oleh para peternak di Kaltara dengan ancaman kasus yang terjadi beberapa tahun lalu, yakni kasus penyakit hewan.
“Wabah penyakit seperti flu burung, juga mempengaruhi nilai produksi ayam ras pedaging oleh peternak kita di Kaltara,” katanya saat diwawancarai oleh wartawan di ruang kerjanya.
Faktor lain yang menyebabkan nilai produksi daging tersebut tergolong fluktuatif, itu dikarenakan ketersediaan dan kualitas pakan.
“Jika harga pakan naik, peternak mungkin mengurangi jumlah ternak yang dipelihara. Kemudian kualitas pakan, pakan yang buruk dapat menyebabkan pertumbuhan ternak terhambat dan produktivitas menurun,” bebernya.
Disamping itu, permintaan pasar menjadi salah satu indikator sehingga hasil produksi tidak menentu, kenaikan atau penurunan konsumsi juga termasuk perubahan pola konsumsi masyarakat.
Hal yang menjadi rendahnya produksi daging ayam ras tersebut juga dikarenakan harga jual daging. Karena, jika harga daging turun, peternak mungkin mengurangi produksi karena dianggap tidak menguntungkan.(*)
Penulis: Martinus
Editor: Yusva Alam