Home KALTARA Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba di Kaltara Capai 13.300 Jiwa

Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba di Kaltara Capai 13.300 Jiwa

0
Kepala BNNP Kaltara, Brigjen Pol Tatar Nugroho. (IST)

TARAKAN – Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Utara (Kaltara) Brigjen Pol Tatar Nugroho mengungkapkan angka prevalensi narkoba di Kaltara sebesar 1,75 persen atau sekitar 13.300 jiwa. Sayangnya, dari ribuan penyalahguna narkoba hanya 87 orang yang masuk ke panti rehabilitasi.

Menurut Tatar Nugroho, salah satu upaya untuk menekan angka prevalensi penyalahgunaan narkoba adalah dengan
konsen terhadap layanan rehabilitasi. Saat ini terdapat empat panti rehabilitasi diantaranya di Tanjung Palas, Nunukan, Tarakan, dan di BNNP Kaltara.

Dia meyakini rehabilitasi merupakan jalan keluar dari kecanduan narkotika. “Ada dua penanganan rehabilitasi, Rehabilitasi sosial dan rehabilitasi medis. Kalau sosial berkaitan dengan psikologi, kalau medis memulihkan kesehatan fisiknya agar bisa bermasyarakat lagi,” ujarnya di Tarakan belum lama ini.

Angka prevalansi yang mencapai 13.300 jiwa, semestinya penanganan melalui rehabilitasi perlu ditingkatkan. “Sangat kecil sekali, selama ini seperti itu. Kalau se Indonesia 1.009 orang yang baru rehabilitasi, padahal prevalensinya 3,3 juta orang,” sebutnya.

Dia menegaskan, beberapa faktor yang menyebabkan tak seimbangnya prevalensi dengan jumlah masyarakat yang direhabilitasi. Yakni, kurangnya kesadaran masyarakat untuk rehabilitasi masih kurang dan masih terdapat ketakutan di kalangan masyarakat. Sebagian masyarakat berfikir bahwa akan terdapat hukuman pidana jika masuk ke panti rehabilitasi.

“Ini yang perlu kami sampaikan ke masyarakat Kaltara, jadi tidak usah takut. Kalau ada disekitarnya yang pecandu bisa menyampaikan ke kami. Ini juga kebijakan Kepala BNN RI agar pengguna di rehabilitasi,” tegasnya.

Ke depan, BNNP Kaltara akan meningkatkan kondisi panti rehabilitasi, khususnya fasilitas rehab yang ada di Tanjung Palas. “Ada satu fasilitas yang di Tanjung Palas, kita coba tingkatkan untuk menjadi rawat inap. Tinggal kita tambah SDM dan lokasinya juga memenuhi syarat,” pungkasnya. (apc/and)

Reporter: Ade Prasetia
Editor: Andhika

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version