Perubahan Pola Cuaca, Curah Hujan di Mei Lampaui Puncak Musim Hujan Januari

BERAU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Berau mencatat bahwa Mei 2025 menjadi bulan dengan intensitas hujan tertinggi sepanjang tahun ini, bahkan melebihi curah hujan di bulan Januari yang biasanya menjadi puncak musim hujan.

Prakirawan BMKG Berau, Egi, menyampaikan bahwa meskipun intensitas hujan mulai menurun di akhir Mei, potensi hujan sedang hingga lebat masih bisa terjadi pada awal Juni. Sebab, Kondisi atmosfer masih cukup labil, sehingga hujan intensitas sedang hingga tinggi masih berpotensi terjadi.

“Bahkan, jika terjadi gangguan cuaca seperti bibit siklon tropis, potensi hujan ekstrem bisa kembali meningkat,” ujarnya.

Dikatakannya, curah hujan pada Mei 2025 tercatat mencapai 440,7 milimeter, dan merupakan angka tertinggi sepanjang tahun berjalan. Angka tersebut, kata dia, termasuk dalam kategori ekstrem dan berpotensi besar memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan genangan air berkepanjangan.

“Biasanya Januari adalah bulan dengan curah hujan tertinggi. Tapi tahun ini, justru Mei yang paling ekstrem. Ini menunjukkan adanya perubahan pola cuaca,” ungkapnya.

Lanjut Egi, fenomena cuaca ekstrem ini menjadi pengingat bagi masyarakat dan pemerintah daerah bahwa perubahan iklim bukan lagi isu global yang jauh dari kehidupan sehari-hari. Kabupaten Berau, yang selama ini relatif aman dari bencana banjir besar, kini turut merasakan dampak nyata dari ketidakstabilan cuaca.

“Dulu, musim hujan dan kemarau bisa diprediksi dengan cukup jelas. Sekarang, cuaca bisa berubah drastis, siang panas, malam hujan deras. Ini harus menjadi perhatian kita bersama,” tutupnya. (srn/dez)

Reporter: Sahruddin
Editor: Dezwan

Exit mobile version