TANJUNG REDEB – Investasi yang masuk ke Kabupaten Berau pada 2022 lalu tidak terlalu banyak. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Berau, Fendra Firnawan.
Dia menjelaskan, pada tahun 2023 ini pihaknya belum mendapati arahan khusus terkait target capaian investasi untuk Bumi Batiwakkal. Akan tetapi, dirinya akan memaksimalkan potensi yang ada, agar ketika ada target yang ditetapkan dapat tercapai.
“Itu kita coba cari strategi yang tepat sehingga target bisa kita capai,” ujarnya, Jumat (6/1/2023).
Dibeberkannya, potensi investasi yang baik di Berau adalah sektor pariwisata. Akan tetapi belakangan ini, sektor perkebunan sawit mulai naik daun. Terlebih, ada salah satu perusahaan sawit telah melakukan investasi mencapai Rp 450 miliar.
“Target kita juga kita kembangkan, selain sawit adalah coklat. Ini program hilirisasi kita,” ungkapnya.
Dia menambahkan, pihaknya tidak hanya menargetkan investasi di perkebunan cokelat saja. Jika perlu, kata dia, pabrik pengolahannya dapat berdiri. “Ini kan sesuai kata presiden, untuk hilirisasi,” imbuhnya.
Kendati demikian, mayoritas izin usaha yang diterbitkan DPMPTSP Berau mayoritas jenis usaha perkebunan sawit. Untuk perizinan tambang, dijelaskan Fendra, bukan kewenangan daerah, melainkan pemerintah pusat.
“Banyak beberapa perusahaan. Namun pada umumnya perusahaan sawit,” tandasnya. (dez)