TARAKAN – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah diterapkan di sejumlah wilayah di Indonesia. Program yang digagas di era pemerintahan Presiden RI Prabowo ini sebagai upaya meningkatkan nilai gizi bagi anak-anak sekolah, dengan salah satu tujuan menekan angka stunting di Indonesia.
Melihat besarnya antusias dalam program ini, sejumlah pihak berharap bisa dilibatkan, salah satunya nelayan.
Seperti yang disampaikan Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Rustan. Meski di Kaltara, baru Kabupaten Nunukan yang menerapkan makan bergizi gratis, namun Rustan dan beberapa nelayan berharap nantinya bisa dilibatkan.
Menurutnya, nelayan dapat menyuplai ikan sebagai salah satu menu program MBG. Langkah tersebut dinilai dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan maupun pembudidaya ikan tradisional.
“Ikan ini banyak manfaatnya seperti sebagai penyedia protein yang dibutuhkan bagi pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak,” kata Rustan di Tarakan, Senin (27/1/2025).
Dengan masuknya ikan ke dalam menu MBG, dia meyakini dapat menambah nilai ekonomi bagi para nelayan.
Kaltara, menurutnya, tidak akan kekurangan ikan mengingat termasuk ke dalam wilayah pesisir dengan kekayaan laut melimpah. Alhasil Kaltara memiliki potensi hasil laut yang besar, salah satunya ikan.
“Dengan potensi itu, nelayan dapat memenuhi kebutuhan pangan untuk menu makan bergizi gratis. Semuanya punya potensi melimpah baik dari hasil tangkap maupun budidaya,” jelasnya.
Kata Rustan, jika pemerintah daerah siap bekerjasama dengan nelayan, maka mereka tidak lagi menjual ikan ke luar negeri. Nelayan akan menyuplai ikan yang didapatkan kepada pemerintah untuk menu makan bergizi gratis.
Namun sayangnya, hingga saat ini pihaknya belum diajak bertemu dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk membahas keterlibatan nelayan dalam program unggulan Presiden Prabowo Subianto tersebut.
Dia pun berharap agar pemerintah daerah lebih memperhatikan nasib nelayan dengan melibatkannya dalam MBG. (apc/and)
Reporter: Ade Prasetia
Editor: Andhika