BERAU – Kekurangan tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Berau mulai berdampak serius pada pelayanan kesehatan di sejumlah fasilitas. Akibat kebijakan baru yang melarang keberadaan Pegawai Tidak Tetap (PTT), sebanyak 56 tenaga kesehatan berstatus kontrak terpaksa dirumahkan sejak 31 Desember 2024.
Dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama di fasilitas kesehatan seperti RSUD Pratama Talisayan dan puskesmas-puskesmas di daerah. Layanan kesehatan yang biasanya berjalan normal kini terhambat karena kekurangan sumber daya manusia (SDM).
“Beberapa pelayanan kesehatan di faskes terganggu karena tenaga yang ada tidak mencukupi, sementara kebutuhan masyarakat tetap tinggi,” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Berau, Muhammad Said, Rabu (22/1/2025).
Menurut Said, kondisi ini menjadi perhatian serius Pemkab Berau. Koordinasi intensif pun dilakukan hingga ke pemerintah pusat, termasuk dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MENPAN-RB).
“Kami sangat membutuhkan kebijakan yang fleksibel, mengingat sektor kesehatan adalah layanan publik yang tidak bisa ditunda. Dalam waktu dekat, Kepala BKPSDM, Kadinkes, dan Kadisdik akan langsung bertemu MENPAN-RB untuk mencari solusi,” jelas Said.
Sementara itu, Bupati Berau, Sri Juniarsih, juga menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan nasib para nakes yang terdampak aturan baru tersebut. Ia menyatakan bahwa keberadaan nakes sangat penting untuk memastikan pelayanan kesehatan berjalan maksimal.
“Kami akan berdiskusi dengan kementerian terkait untuk menyelesaikan persoalan ini, agar kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan dapat terpenuhi,” tegasnya.
Krisis ini memperlihatkan betapa pentingnya peran nakes di daerah, terutama di wilayah yang akses pelayanannya terbatas seperti Berau.
Pemerintah daerah berharap ada solusi cepat dari pemerintah pusat untuk mengatasi kekurangan tenaga kesehatan dan menjaga kualitas layanan publik di bidang kesehatan.
“Kami akan berusaha untuk memperjuangkan para Nakes yang dirumahkan untuk mendapatkan kembali haknya,” tandasnya. (ril/dez)
Reporter: Aril Syahrulsyah
Editor: Dezwan