BERAU – Menyambut bulan suci Ramadan 2025, Masjid Agung Baitul Hikmah kembali menggelar pasar Ramadan dengan menyediakan 14 tenda tunggal dan 21 tenda gabungan bagi para pedagang.
Antusiasme masyarakat yang ingin berjualan tetap tinggi, bahkan banyak yang telah mendaftar sejak sebulan sebelum pasar resmi dibuka.
Ketua Pengurus Masjid Agung Baitul Hikmah, Kafrawi, menyebut jumlah tenda yang tersedia tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun lalu, yang mencapai 16 tenda tunggal, 42 tenda gabungan, serta tambahan 5 tenda dari Baznas Berau.
Berkurangnya jumlah tenda disebabkan beberapa tenda mengalami kerusakan dan tidak dapat digunakan lagi. “Yang belum jelas hanya tenda promosi seperti showroom kendaraan dan perbankan. Biasanya setiap tahun mereka ikut bergabung, tetapi hingga kini belum ada konfirmasi,” ujarnya.
Meski mempertimbangkan pengadaan tenda baru, Kafrawi khawatir revitalisasi tepian untuk UMKM yang dilakukan pemerintah dapat mempengaruhi jumlah pengunjung pasar Ramadan.
Namun, ia tetap optimistis karena hingga Senin (17/2/2025), jumlah pedagang yang mendaftar telah mencapai 127 orang, termasuk 61 pedagang kaki lima (PKL) yang menggunakan rombong atau kendaraan sendiri.
Pendaftaran sebenarnya telah ditutup, tetapi pengurus tetap memberikan izin bagi pedagang yang ingin berjualan dengan mendirikan tenda sendiri.
Kemudian, Tarif yang dikenakan untuk PKL sebesar Rp 400 ribu, tenda tunggal Rp 2,2 juta, dan tenda gabungan Rp 1 juta per meja. Biaya tersebut berlaku selama bulan Ramadan dan sudah mencakup operasional masjid.
Pasar Ramadan di Masjid Agung Baitul Hikmah menjadi pusat kegiatan ekonomi dan kuliner di Berau setiap tahunnya. Pedagang diperbolehkan berjualan mulai pukul 13.00 hingga menjelang Maghrib, dengan pembatasan waktu agar tidak mengganggu ibadah di masjid.
Selain itu, pihak pengurus masjid juga menyediakan perlindungan BPJS Ketenagakerjaan bagi pedagang, seperti yang telah dilakukan dalam lima tahun terakhir.
“Ini bentuk perhatian kami agar pedagang merasa aman dan nyaman selama berjualan,” tutupnya. (ril/dez)
Reporter: Aril Syahrulsyah
Editor: Dezwan