Home ADVERTORIAL Madri Pani Tegaskan Pemkab Berau Realisasikan Satu Usulan dari Kampung Setiap Tahun

Madri Pani Tegaskan Pemkab Berau Realisasikan Satu Usulan dari Kampung Setiap Tahun

0
Ketua DPRD Berau, Madri Pani (Andhika Dezwan/Media Kaltim)

TANJUNG REDEB – Ketua DPRD Berau Madri Pani menyoroti permasalahan yang dialami masyarakat Kampung Bumi Jaya. Menurutnya, masyarakat sangat berharap satu dari sekian banyak usulan dapat terealisasi.

“Minimal pemerintah mampu mewujudkan minimal satu usulan dari kampung setiap tahunnya, masyarakat sudah pasti bersyukur. Terlebih jika yang terealisasi memang hal yang sangat dibutuhkan masyarakat,” ungkapnya, Minggu (13/11/2022).

Madri mengatakan, banyaknya jumlah jiwa di Kampung Bumi Jaya, seharusnya menjadi pertimbangan agar menempatkan usulan Kepala Kampung menjadi prioritas.

Politisi Partai NasDem itu menambahkan, di Kampung Bumi Jaya mayoritas penduduknya petani. Sehingga, akses jalan merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan.

“Semoga saja bupati bisa lebih memperhatikan masyarakat di kampung, jangan hanya berfokus kepada masyarakat di daerah perkotaan saja,” imbuhnya.

Sebelumnya, Kepala Kampung Bumi Jaya, Kecamatan Talisayan, Imam Subagyo menuturkan, beberapa kampung yang dirinya pimpin memiliki banyak permasalahan. Salah satunya peningkatan jalan, normalisasi drainase dan tapal batas dengan beberapa kampung

Imam menuturkan, permasalahan ini sudah dia sampaikan saat musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) di Talisayan, beberapa waktu lalu. Namun, hingga kini belum ada respons dari Pemkab Berau.

“Sudah diusulkan. Mungkin masih banyak kegiatan lain, jadi lupa sama usulan kami,” katanya.

Dia melanjutkan, batas dengan Kampung Tunggal Bumi dan Campur Sari sudah menjadi permasalahan kompleks yang cukup lama. Namun hingga tahun ini belum ada kepastian, mana yang menjadi batas kampung. Sehingga sulit untuk mendata warga yang berada di area tersebut.

“Kami tidak tahu ini, apakah masuk kampung lain, atau kami. Jika ada bantuan sulit untuk ditentukan,” paparnya.

Selain persoalan tapal batas, di kampung yang dihuni lebih dari 2000 jiwa ini, permasalahan akses jalan juga banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Ia mengaku telah menyampaikan masalah ini tapi belum direspons.

“Inikan akses satu-satunya masyarakat. Jika hujan akan becek dan panas berdebu. Kasihan juga masyarakat,” katanya.

Selain jalan, masalah drainase juga perlu perhatian serius. Karena jika hujan dalam waktu lama, terkadang drainase meluap. Hingga menggenangi badan jalan. Ia berharap agar bisa dilakukan peningkatan drainase, agar pada saat hujan tidak tergenang.

“Ini sudah menjadi perhatian masyarakat. Mereka meminta agar ditingkatkan, saya sudah memohon juga. Tapi ya sama seperti permasalahan lainnya. Belum direspons,” tandasnya. (Dez/Adv)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version