TANJUNG REDEB – Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Berau, Sri Eka Takariyati menjelaskan proses pengisian jabatan Asisten II yang telah kosong dalam jangka waktu yang cukup lama. Klarifikasi ini diberikan untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas kepada masyarakat mengenai langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah daerah dalam mengisi posisi ini.
Menurut Sri Eka Takariyati, jabatan Asisten II merupakan hasil dari proses rotasi yang melibatkan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Asisten II ini sebenarnya adalah hasil rotasi. Jadi, posisi tersebut diambil dari kepala OPD yang ada, kemudian dilakukan proses assessment untuk menentukan kelayakan. Setelah itu, posisi yang kosong di OPD akan diisi,” ungkapnya.
Sri Eka menekankan pentingnya pengalaman dalam pengisian jabatan ini. Diharapkan, posisi Asisten II diisi oleh pejabat yang telah berpengalaman sebagai kepala OPD, karena tugasnya yang melibatkan koordinasi dengan para kepala OPD lainnya sangatlah krusial.
“Karena Asisten II ini memiliki tugas untuk mengoordinir kepala-kepala OPD, maka idealnya jabatan ini diisi oleh orang yang telah memiliki pengalaman sebagai kepala OPD,” lanjutnya.
Lebih jauh, Sri Eka juga menjelaskan bahwa proses pemilihan untuk kepala OPD tidak sembarangan. Proses ini melibatkan rotasi dan assessment yang dilakukan oleh tim seleksi khusus, yang dikenal dengan sebutan Panitia Seleksi (Pansel).
“Untuk pengisian kepala OPD, ada proses assessment dan tim Pansel khusus yang mengurusnya, sehingga penunjukan ini dilakukan secara profesional dan terukur,” jelasnya.
Dengan adanya sistem rotasi dan seleksi yang transparan ini, BKPSDM berharap dapat menghasilkan pejabat yang memiliki kompetensi dan pengalaman yang memadai untuk menjalankan tugas mereka dengan baik. Pengisian jabatan Asisten II ini diharapkan tidak hanya dapat meningkatkan kinerja dan pelayanan di masing-masing OPD, tetapi juga mampu mendorong inovasi dan efisiensi dalam pemerintahan daerah.
Penulis: Hasnawati
Editor: Dezwan
