BERAU – Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) terus memberikan pendampingan kepada korban kasus video syur yang sempat viral di Bumi Batiwakkal.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala DPPKBP3A Berau, Rabiatul Islamiah. Dirinya menyampaikan bahwa pihak sekolah telah meminta bantuan untuk memberikan pendampingan psikologis kepada korban guna memulihkan kondisinya.
Saat ini, korban untuk sementara tidak bersekolah dan ditempatkan di lingkungan yang lebih aman.
“Pendampingan ini bertujuan mengurangi trauma yang mungkin dialami korban akibat penyebaran video tersebut,” ujar Rabiatul, Senin (3/3/2025).
Ia menambahkan, dampak psikologis yang bisa timbul dari kasus ini perlu diantisipasi, terutama potensi perundungan atau tekanan sosial yang bisa dihadapi korban dari lingkungan sekitarnya.
“Kami tentu berharap hal itu tidak terjadi. Ini juga menjadi evaluasi bagi kita semua mengenai pentingnya pengawasan dan perhatian lebih terhadap anak,” tegasnya.
Pendampingan psikologis ini baru langkah awal. Ke depan, DPPKBP3A akan terus berkoordinasi dengan pihak sekolah, Dinas Pendidikan, serta keluarga korban untuk menentukan langkah terbaik dalam memastikan hak-hak korban tetap terpenuhi.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil benar-benar memberikan perlindungan dan dukungan terbaik bagi korban,” pungkasnya. (ril/dez)
Reporter: Aril Syahrulsyah
Editor: Dezwan