Dari Balik Lapas, Warga Binaan Hasilkan Ikan Siap Jual

TARAKAN – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tarakan terus mengembangkan program pembinaan kemandirian bagi warga binaan melalui kegiatan budidaya perikanan air tawar.

Pada Sabtu (24/5/2025), puluhan kilogram ikan nila, lele, dan patin berhasil dipanen dari kolam budidaya yang dikelola langsung oleh warga binaan di area Sarana Asimilasi dan Edukasi (S.A.E).

Program ini merupakan bagian dari kegiatan pembinaan di bidang agribisnis, dengan tujuan membekali warga binaan keterampilan praktis yang dapat digunakan setelah mereka kembali ke masyarakat.

Kepala Lapas Tarakan, Jupri, menjelaskan bahwa seluruh proses budidaya dilakukan oleh warga binaan, yang tergabung dalam program Asimilasi Kerja Luar dengan pendampingan petugas.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan Undang-Undang Pemasyarakatan dan peraturan pemerintah, yang mengatur pembinaan serta pemberdayaan warga binaan. Lewat S.A.E, warga binaan diberi kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan produktif yang bisa menjadi bekal saat bebas nanti,” ujar Jupri.

Budidaya ikan ini membutuhkan waktu pemeliharaan antara dua hingga empat bulan, sebelum masa panen. Hasil panen tidak hanya dipasarkan secara langsung ke masyarakat umum, tetapi juga dijajaki untuk kemitraan dengan berbagai pihak.

Menurut Jupri, kegiatan ini tidak hanya berdampak pada peningkatan keterampilan warga binaan, tetapi juga mendukung ketahanan pangan dan membuka peluang penerimaan negara melalui Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Lapas Tarakan berharap, program seperti ini dapat berjalan berkelanjutan dan memberikan manfaat ganda, baik bagi warga binaan maupun masyarakat.

“Selain dijual, sebagian hasil panen juga disalurkan sebagai bantuan sosial kepada keluarga warga binaan yang membutuhkan,” katanya.

Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam

Exit mobile version