TARAKAN – Cakupan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahap 2 di Kota Tarakan belum mencapai target Nasional. Saat ini capaiannya masih berada pada angka 72,44 persen sementara target Nasional yang ditetapkan 95 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Tarakan, dr Devi Ika Indriarti menjelaskan, selain tahap 2, cakupan PIN Polio ke 1 juga belum mencapai target, capainnya baru 86,76 persen.
Kendati pelaksanaan PIN Polio telah berakhir akhir Oktober lalu, namun jika orang tua ingin memberi anaknya vaksin Polio, bisa datang langsung ke puskesmas terdekat. Hanya saja, ia menegaskan sampai dengan saat ini belum ada perpanjangan PIN Polio.
“Tapi saat ini dilakukan peninjauan lapangan oleh tim kerja Kemenkes,” ujar Devi di Tarakan, Senin (11/11/2024).
Devi menjelaskan, dalam pelaksanaan PIN Polio, imunisasi diberikan kepada bayi berusia 0 sampai dengan 7 tahun 11 bulan 29 hari. Vaksin yang diberikan adalah vaksin imunisasi tetes.
Ia mengaku menemui kendala dalam pelaksanaan PIN Polio. Alhasil, kendala-kendala ini menyebabkan capaian vaksin belum mencapai target.
Kendala pertama, masih ada orang tua yang belum mengetahui apa dan manfaat dari PIN Polio. “Kedua, masih ada salah pengertian di masyarakat tentang pemberian PIN polio cukup dua tetes saja, yang seharusnya setiap pemberian diberikan dua tetes, jarak antara pemberian satu dan ke dua adalah minimal 14 hari atau dua Minggu,” ungkapnya.
Ketiga, kesibukan orang tua sehingga tidak sempat membawa anaknya untuk diberikan vaksin Polio. Keempat, adanya kekhawatiran orang tua setelah ditetesi Polio, anak akan demam, muntah dan diare.
Devi menyebut kesadaran orang tua tentang pentingnya vaksinasi Polio untuk anak di Tarakan masih kurang. Padahal program ini merupakan langkah pencegahan merebaknya wabah Polio di Indonesia.
Sebagai informasi, target vaksinasi Polio di Kalimantan Utara sebanyak 99.088 anak. Dari jumlah tersebut, 34.000 anak-anak di Tarakan menjadi target dalam program ini.
Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam