
TARAKAN – Bank Indonesia (BI) bersama perbankan resmi membuka layanan penukaran uang Rupiah dalam rangka menyambut Ramadan dan Idulfitri 2025. Rangkaian kegiatan ini secara nasional telah dibuka oleh Deputi Gubernur BI, Doni P Joewono, pada 3 Maret 2025 di Jakarta.
Di Provinsi Kalimantan Utara, kegiatan ini diresmikan oleh Kepala Perwakilan BI Kalimantan Utara, Hasiando Manik, pada 4 Maret 2025 di halaman Kantor Perwakilan BI Kaltara.
Hasiando Manik menjelaskan dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan uang tunai selama Ramadan dan Idulfitri, Bank Indonesia menyiapkan Uang Layak Edar (ULE) sebesar Rp 635 miliar, meningkat 12 persen dibandingkan realisasi tahun 2024 sebesar Rp566 miliar.
Seluruh kegiatan penukaran uang ini dikemas dalam program Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri (SERAMBI) 2025, yang mengusung tema “Menjaga Rupiah di Bulan Penuh Berkah. ”Program ini merupakan wujud komitmen BI dalam menjaga ketersediaan uang Rupiah bagi masyarakat, selama periode Ramadan dan Idulfitri.
Pada RAFI 2025, Bank Indonesia bekerja sama dengan perbankan menyediakan 23 titik layanan penukaran uang resmi, yang tersebar di seluruh Provinsi Kalimantan Utara, termasuk melalui layanan kas keliling.
“Untuk kemudahan akses, masyarakat dapat mengetahui lokasi dan jadwal penukaran melalui aplikasi Penukaran dan Tarik Uang Rupiah (PINTAR) yang dapat diakses melalui situs https://pintar.bi.go.id,” ucapnya dalam keterangan rilis yang dibagikan kepada media, Rabu (5/3/2025).
Penggunaan aplikasi PINTAR bertujuan untuk meningkatkan kepastian layanan, mengurangi antrean, serta memastikan distribusi uang lebih merata dan langsung ke masyarakat. Layanan penukaran uang melalui aplikasi ini mulai dibuka pada 4 Maret 2025 pukul 13.00 WITA.
Dia juga menyampaikan apresiasi kepada perbankan dan mitra kerja BI, atas kolaborasi dalam menyukseskan program SERAMBI 2025. Sinergi ini diharapkan dapat memastikan distribusi uang berjalan lancar, tepat sasaran, dan sesuai kebutuhan masyarakat.
Bank Indonesia juga mengajak masyarakat untuk semakin Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah. Cinta Rupiah diwujudkan dengan mengenali ciri keaslian uang menggunakan metode 3D: Dilihat, Diraba, Diterawang, serta merawat uang dengan 5J: Jangan dilipat, Jangan dicoret, Jangan diremas, Jangan distapler, dan Jangan dibasahi.
Bangga Rupiah karena merupakan simbol kedaulatan bangsa, sementara Paham Rupiah diwujudkan dengan perilaku bijak dalam berbelanja, mendukung produk dalam negeri. “Serta menabung dan berinvestasi demi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” tutupnya.
Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam