Banjir di Berau Rusak 500 Hektare Perkebunan Kakao, Produksi Diprediksi Anjlok

BERAU – Banjir yang melanda sejumlah kampung di Kabupaten Berau berdampak signifikan terhadap sektor perkebunan, khususnya komoditas kakao yang menjadi salah satu unggulan daerah.

Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Berau, Lita Handini, menyampaikan bahwa ratusan hektare lahan kakao terdampak banjir yang terjadi di berbagai kampung penghasil kakao.

Banjir tersebut merendam sejumlah kampung seperti Merasa, Long Lanuk, Lesan Dayak, Labanan Makarti, Birang, Tumbit Melayu, Tumbit Dayak, dan Rantau Panjang. Akibatnya, sebagian tanaman kakao, terutama yang masih berumur di bawah dua tahun, mati dan hanyut terbawa arus.

“Sangat disayangkan beberapa pohon kakao yang akan berkembang rusak akibat banjir,” tuturnya.

Menurutnya, total lahan kakao yang terdampak banjir mencapai 500 hektare. Kondisi ini diperkirakan akan menyebabkan penurunan produksi kakao secara drastis tahun ini.

“Pohon yang sudah berbuah rata-rata gagal panen karena buah membusuk akibat terendam air terlalu lama,” jelasnya.

Disbun Berau telah melakukan pendataan kerusakan bersama kepala kampung dan kelompok tani setempat. Guna mendukung pemulihan, pihaknya berencana mengajukan bantuan pupuk melalui anggaran perubahan tahun 2025 atau anggaran murni 2026. Namun, Lita menegaskan bahwa kelompok tani perlu menyusun proposal sebagai syarat mendapatkan hibah tersebut.

Para petani sendiri berharap adanya bantuan pupuk untuk mempercepat pemulihan tanaman kakao yang masih bisa diselamatkan. Selain itu, Lita menyarankan agar para petani mulai mempertimbangkan pengembangan lahan baru yang lebih tinggi dan tidak rawan banjir.

“Kami siap memfasilitasi lokasi pengembangan kakao yang aman agar petani tidak mengalami kerugian serupa di masa depan,” katanya.

Di sisi lain, beberapa perusahaan perkebunan di wilayah tersebut turut memberikan bantuan pasca banjir, baik secara langsung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) maupun melalui dinas terkait.

“Kami berharap semua pihak, termasuk perusahaan, dapat berkontribusi dalam proses pemulihan ini. Dengan kerja sama berbagai pihak, diharapkan produksi kakao Berau bisa pulih dan petani kembali mendapat manfaat dari tingginya harga pasar saat ini,” pungkasnya. (ril/dez)

Reporter: Aril Syahrulsyah
Editor: Dezwan

Exit mobile version