Home SANGGAM SEPUTAR BERAU Wagub Kaltim Pastikan Stok Pangan di Berau Aman dan Dorong Kemandirian Pangan...

Wagub Kaltim Pastikan Stok Pangan di Berau Aman dan Dorong Kemandirian Pangan Daerah

0
Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Seno Aji saat berkunjung ke Pasar Sanggam Adji Dilayas.

BERAU – Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Seno Aji, melakukan peninjauan langsung ke Pasar Sanggam Adji Dilayas (SAD) di Teluk Bayur, Kabupaten Berau, Selasa (19/3/2024).

Kunjungan ini bertujuan memastikan kestabilan harga dan ketersediaan bahan pangan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

Dalam kunjungannya, Seno Aji menyapa dengan sejumlah pedagang pasar. Ia menyebutkan, harga kebutuhan pokok seperti beras, minyak, dan gula di Berau masih relatif stabil. Beberapa komoditas memang mengalami kenaikan harga, namun tidak signifikan.

“Memang biasanya sejak puasa harga cenderung naik, tapi sekarang justru sudah mulai menurun. Nanti saat lebaran mungkin ada kenaikan sedikit, tapi secara umum kebutuhan pangan di Berau tercukupi. Mudah-mudahan tidak ada inflasi yang tinggi,” jelasnya.

Ia menambahkan, kondisi harga yang stabil tersebut juga didorong oleh penurunan inflasi di Kalimantan Timur yang saat ini tercatat di angka 0,21 persen. Pemerintah provinsi berkomitmen untuk terus menjaga kestabilan inflasi, terutama setelah momentum lebaran.

Namun demikian, Seno menyoroti masih tingginya ketergantungan Kabupaten Berau terhadap pasokan pangan dari luar daerah, seperti Jawa dan Sulawesi. Menurutnya, kondisi ini menjadi tantangan sekaligus pekerjaan rumah (PR) bagi Pemprov Kaltim.

“Suplai pangan untuk Berau memang masih kurang. Kita masih bergantung pada pasokan dari luar. Inilah yang harus kita perbaiki agar ke depan seluruh wilayah Kaltim bisa mandiri dalam hal pangan,” ujarnya.

Ia menekankan, membangun kemandirian pangan di daerah menjadi salah satu prioritas untuk mendukung keberhasilan program pemerintah pusat, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Program MBG akan berjalan baik kalau kita punya kemandirian pangan. Jadi, kita wajib dorong sektor pertanian, peternakan, dan perikanan agar mampu memenuhi kebutuhan lokal,” tegasnya.

Seno Aji juga menyoroti tantangan yang dihadapi para petani dan peternak lokal. Salah satunya adalah tingginya biaya produksi dibandingkan dengan produk impor. Misalnya, harga telur lokal di Berau lebih mahal Rp 3 ribu dibandingkan dengan telur dari daerah lain.

“Nah, ini yang jadi tantangan pemerintah. Kita harus berdayakan petani, peternak, dan nelayan agar mereka bisa bersaing dan mendukung pemenuhan pangan di wilayahnya masing-masing,” paparnya.

Untuk mendukung suksesnya program Makan Bergizi Gratis, Pemprov Kaltim akan mengatur persyaratan tertulis bagi penyedia stok pangan. Seno menegaskan, bahan pangan yang digunakan dalam program MBG nantinya harus berasal dari produksi lokal.

“Di Berau, program MBG akan dimulai dari kawasan pesisir, seperti Maratua. Setelah itu secara bertahap akan diperluas ke kecamatan lainnya sampai mencakup 13 kecamatan di seluruh Berau,” katanya.

Ia menambahkan, prioritas di wilayah terluar dilakukan sambil menunggu verifikasi yayasan penyelenggara MBG oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Setelah itu, program akan diperluas hingga ke wilayah perkotaan.

“Kami ingin semua anak di Berau, khususnya di wilayah terluar, mendapatkan akses makanan bergizi yang bersumber dari hasil pangan lokal,” tandasnya. (ril/dez)

Reporter: Aril Syahrulsyah
Editor: Dezwan

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version