TARAKAN – Sejak dimulai pada 23 Juli 2024, capaian vaksinasi Polio di Tarakan sudah mencapai 55,70 persen. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tarakan, dr. Devi Ika Indriarti, pada Senin, (29/7/2024).
“Kalau data tanggal 29 Juli keluar nanti malam. Namun berdasarkan data tanggal 28 Juli sudah mencapai 55,70 persen,” ungkapnya.
Adapun pelaksanaan vaksinasi Polio dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama, pada 23-29 Juli 2024. Selanjutnya, tahap kedua pada 6-12 Agustus 2024.
Devi menjelaskan, dalam pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio, imunisasi diberikan kepada bayi berusia 0 sampai dengan 7 tahun 11 bulan 29 hari.
Vaksin yang diberikan adalah vaksin imunisasi tetes dan suntik serta bisa didapatkan secara langsung di Posyandu, Puskesmas, dan Pos Pelayanan Imunisasi terdekat di masing-masing wilayah.
Program ini merupakan upaya pencegahan merebaknya wabah Polio di Indonesia.
Target vaksinasi Polio di Kalimantan Utara sebanyak 99.088 anak. Dari jumlah tersebut, 34.000 anak-anak di Tarakan menjadi target dalam program ini.
Untuk mencapai target tersebut, lanjut Devi, sejumlah upaya dilakukan Dinkes Tarakan. Mulai dari Rapat Koordinasi persiapan PIN Polio yang dilakukan pada 16 Juli 2024 dipimpin oleh PJ Wali Kota, Bustan, mengundang OPD terkait se-Kota Tarakan.
Dilanjutkan membuat micro planning kegiatan PIN Polio hingga melakukan sosialisasi terkait kegiatan tersebut. Pihaknya juga membuka pelayanan di posyandu serta mengarahkan para tenaga kesehatan untuk mengunjungi sekolah secara langsung guna melakukan pemberian vaksin pada anak yang sesuai kategori usia.
“Layanan Posyandu kami buka, sekolah-sekolah juga kami sasar. Kami maksimalkan kinerja di lapangan, karena nakesnya juga sudah bagi wilayah,” jelas Devi.
Ia tak menampik menemui sejumlah kendala dalam pelaksanaan PIN Polio, salah satunya masih terdapat anak yang belum diberikan vaksin karena belum bisa dibawa ke Posyandu, Paud, TK dengan berbagai alasan. Selain itu, beberapa titik wilayah di Tarakan sulit dijangkau seperti daerah pesisir. Untuk itu, Dinkes membentuk tim khusus untuk menjangkau anak-anak di wilayah pesisir.
Ke depan, Devi mengharapkan agar sosialisasi yang dilakukan Dinkes Tarakan mampu mencapai target vaksinasi hingga berada di angka 95 persen pada putaran pertama dan kedua. Ia pun optimis target itu dapat tercapai.
“Untuk target ini saya yakin bahwa kuota vaksin Polio untuk di Kota Tarakan akan mencukupi. Kami harap masyarakat mendukung juga,” harapnya.
“Untuk mencapai target 95 persen, kami juga akan melakukan sweeping mulai tanggal 30 Juli -3 Agustus 2024,” pungkasnya.
Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam