TARAKAN – Kota Tarakan, Kalimantan Utara masuk dalam kategori siaga bencana tsunami, berdasarkan rilis yang dibagikan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada 20 Agustus 2024. Sontak, informasi ini membuat masyarakat khawatir.
Menanggapi hal itu, Kepala BMKG Tarakan, Muhammad Sulam Khilmi menjelaskan informasi yang dibagikan tersebut bukan berdasarkan kondisi saat ini.
Informasi merupakan simulasi dan skenario yang dilakukan para ahli terkait potensi resiko jika terjadi gempa besar berkekuatan 7,9 Magnitudo di wilayah Utara Sulawesi.
“Simulasi ini bertujuan untuk menilai potensi dampak dan resiko yang mungkin terjadi, termasuk tsunami,” kata Khilmi melalui video yang dibagikannya di Instagram BMKG, Sabtu (24/8/2024).
Di menegaskan bahwa simulasi tidak menunjukkan bahwa kejadian tersebut sedang berlangsung. Simulasi merupakan upaya perencanaan agar masyarakat paham sehingga dapat mempersiapkan langkah-langkah mitigasi.
Khilmi tak menampik jika informasi ini menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat. Untuk itu, melalui pernyataan rilis ini dia berharap masyarakat tidak lagi khawatir.
“Ini bukan prediksi ataupun peringatan dini,” tegasnya.
Selain itu, informasi tersebut dibagikan sebagai bentuk evaluasi dan edukasi untuk meningkatkan kesiapsiagaan di tengah masyarakat. Pihaknya pun rutin menyampaikan prakiraan cuaca dan situasi di tengah masyarakat demi keamanan dan kenyamanan masyakat.
Khilmi pun mengingatkan masyarakat untuk tidak percaya terhadap berita yang belum tentu kebenarannya.
“Penting untuk mengikuti informasi resmi dari sumber yang terpecaya,” tegasnya. (apc/and)
Reporter: Ade Prasetia
Editor: Andhika
