TANJUNG SELOR – Kasus pelecahan terhadap anak sekolah pada salah satu satuan pendidikan di Tanjung Selor, Bulungan menjadi kekhawatiran semua pihak.
Apalagi, pelaku daripada perbuatan tidak senonoh itu merupakan oknum guru yang notabene dikenal sebagai tenaga pendidik. Kasus ini, telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Bulungan dan sidang perdananya dijadwalkan pekan ini di Pengadilan Negeri Tanjung Selor.
Menanggapi peristiwa tersebut, Bupati Bulungan Syarwani menyatakan peristiwa itu sungguh miris dan telah mencoreng nama baik pendidikan.
Orang nomor satu di Bulungan itu menegaskan, terhadap oknum guru tersebut sudah sepatutnya untuk dipecat atau diberhentikan sebagai efek jera.
“Itu pasti berhentikan pelakunya dan itu sudah saya perintahkan kepada kepala Dinas Pendidikan untuk diberhentikan. Kalau perlu tanpa menunggu keputusan ingkrah,” tegas Syarwani saat diwawancarai, belum lama ini.
Pemkab Bulungan zero toleransi terhadap kasus pelecahan tersebut apalagi pelakunya tenaga pendidikan.
“Karena ini merupakan lembaga pendidikan, bagimana dia membentuk anak didik jika terjadi jal yang demikian,” tuturnya.
Terhadap kejadian tersebut, Bupati Bulungan Syarwani minta dukungan dan peran semua pihak tanpa terkecuali. “Hal ini perlu dorongan dan suport orangtua untuk sama-sama kita kawal anak-anak kita,sehingga berani melaporkan jika mendapatkan perlakuan yang tidak hormat,” tegasnya.
Kemudian berkaitan dengan peran pemerhati pendidikan, tokoh masyarakat lembaga adat dan seluruh elemen masyarakat, diperlukan edukasi di sekeling kita.
“Supaya kasus seperti ini tidak terulang, intinya kita sepakat kalau oknum guru tersebut diberhentikan. Karena kelakuanya tidak bisa ditoleransi,” sesalnya.
“Saya sudah sampaikan kepada kadisdik, apapun keputusanya berhentikan. Karena jika ini tidak dilakukan akan menimbulkan hal-hal baru lagi dikemudian hari,” kata Syarwani.
Disinggung apakah ada tindakan preventif misalkan larangan membawa handphone ke sekolah, kata Syarwani hal itu bagian daripada ekosistem pendidikan.
“Hal itu merupakan bagian daripada ekosistem pendidikan, karena disisi lain handphone tersebut juga digunakan untuk memudahkan. Tapi, jangan sampai pemanfaatannya keliru,” tandasnya. (tin/and)
Reporter: Martinus
Editor: Andhika