TANJUNG REDEB – Terkait isu yang beredar soal penghapusan tenaga honorer oleh pemerintah pusat dikhawatirkan membawa dampak besar bagi setiap daerah. Tak terkecuali Kabupaten Berau.
Sebagai salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang memiliki tenaga honorer dalam jumlah banyak, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Berau, Yudi Artangali mengatakan, tenaga pendidik yang menyandang status tersebut kurang lebih sekitar 2.000 orang.
“Melihat jumlah tersebut bisa saja pemerintah pusat mempertimbangkannya sesuai kondisi fakta di lapangan sebelum mengambil kebijakan itu,” ujarnya, Minggu (12/1/2023).
Dia mengaku keberadaan tenaga honorer masih sangat dibutuhkan. Pasalnya, kebutuhan tenaga pengajar di kabupaten paling utara Kaltim ini tergolong kurang. “Pemerintah Pusat buat aturan dengan harapan tertentu, kalau kami di daerah tentu melihat kondisi di lapangan. Tenaga honorer teramat masih dibutuhkan, karena kita kekurangan banyak,” bebernya.
Dengan akan diberlakukannya peraturan tersebut pada November mendatang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau dengan OPD terkait harus menelan pahitnya dampak dari kebijakan tersebut. Tetapi, ditegaskan Yudi, pihaknya tentu tidak tinggal diam.
“Kami memiliki skenario yang sama dengan daerah lain. Dengan tujuan mempertahankan tenaga pendidikan berstatus honorer ini,” katanya.
“Karena fakta lapangan kita masih butuh, bahwa ada seribu lebih, kemudian ada sekitar seribuan juga di sekolah-sekolah, jadi ada sekitar 2 ribuan statusnya honor,” lanjutnya.
Ditanya mengenai skenario yang diupayakan, Yudi mengungkapkan bahwa harapan Disdik tenaga honorer atau PTT pendidik itu bisa terangkat jadi Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK). “Di bulan-bulan awal tahun sudah ada seleksi dengan formasi formasi 700 orang jadi P3K, semoga terwujud, kemudian pengangkatan 2023 ada seleksi lagi dan mudah-mudah bisa teratasi,” jelasnya.
Untuk sebaran tenaga PTT dan Honorer, disebutnya cukup merata di 13 kecamatan di Kabupaten Berau. Menunjukan tingginya angka kebutuhan tenaga pendidik. “Kuota yang diberikan kepada daerah menurut saya masih belum memadai untuk menutupi kebutuhan tenaga pendidik di Berau setiap tahunnya,” tandasnya. (dez)