spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sejak 2015, Layanan Kesehatan Hiperbarik Belum Beroperasi

TANJUNG REDEB – Kepala Kampung Tanjung Batu, Darwis sangat menyayangkan fasilitas terapi oksigen hiperbarik yang ada di Kabupaten Berau, tepatnya di Puskesmas Tanjung Batu, Kecamatan Pulau Derawan tidak difungsikan.

Alat kesehatan yang hanya ada dua di Kalimantan Timur tersebut didatangkan pada tahun 2015 lalu. Namun hingga saat ini alat tersebut tidak bisa digunakan lantaran Puskesmas Tanjung Batu tidak memiliki tenaga khusus untuk mengoperasikan alat hiperbarik tersebut.

Padahal menurutnya, penggunaan alat hiperbarik tersebut dapat membantu pengembangan atlet layar yang saat ini banyak berlatih disekitar wilayah Pantai Tanjung Batu.

Perlu diketahui, alat hiperbarik ini pada dasarnya menghirup Oksigen dalam ruangan dengan tekanan udara tinggi akan merangsang pembentukan sel-sel dan jaringan baru dalam tubuh lebih cepat.

Seharusnya alat sebagus ini dapat berfungsi dan dimanfaatkan untuk kesehatan para atlet maupun masyarakat sekitar,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Tanjung Batu, Supiansa berharap hiperbarik bisa dioperasikan. Sebab, Pemda perlu kerja ekstra menyediakan SDM tenaga ahli di bidang hiperbarik ini seperti menyekolahkan dokter untuk menjadi tenaga ahli hiperbarik.

Baca Juga:   Pada Tahun 2023, Berau Belum Miliki Target Khusus Capaian Investasi

Sejak alat kesehatan ini datang pada 2015, sampai sekarang belum dioperasikan, selain karena tidak adanya tenaga ahli juga lantarab belum adanya regulasi terkait ketentuan tarif yang dikenakan untuk fasilitas hiperbarik ini.

Dirinya menyebut, ketentuan tarif tersebut bervariasi. Harga paling tinggi mencapai hingga Rp4 juta dan paling rendah Rp400-500 ribu untuk sekali masuk per orang sesuai tarif jamnya.

“Untuk itu kami berharap pemenuhan tenaga khusus untuk pengoperasian alat ini. Kami membutuhkan setidaknya delapan tenaga khusus untuk mengoperasikan secara bergantian atau sistem shift,” jelasnya.

“Makanya kami butuh tenaga tidak hanya dua, minimal ada delapan karena sistem kerjanya bershift nantinya,” sambungnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Lamlay Sari mengatakan, tahun ini pihaknya akan memfasilitasi melalui anggaran peningkatan kompetensi yang ada Dinkes untuk tenaga kesehatannya.

“Tapi kalau untuk tenaga dokternya juga kita akan manfaatkan dokter yang ada. Kita tidak bisa asal menambahkan tenaga dokter, karena ada regulasi terkait tidak bisa lagi menambahkan tenaga honorer baik nakes atau tenaga dokter,” tuturnya.

Baca Juga:   Gamalis: Perbaikan Jembatan Sambaliung Pasti Terlaksana

Namun, Lamlay optimis fasilitas hiperbarik akan dijadikan layanan unggulan di Puskesmas Tanjung Batu. Terlebih, Perda terkait dengan retribusi layanan hiperbarik sudah ada sejak tahun 2019. Sehingga ia akan menjadikan layanan hiperbarik menjadi program prioritas Dinkes tahun 2024 ini.

“Semoga tenaga yang akan mengoperasikan alat Hiperbarik ini ada secepatnya agar alat sebagus ini dapat beroperasi untuk melayani masyarakat,” tandasnya. (ril/dez)

Reporter: Aril Syahrulsyah
Editor: Dezwan

BERITA POPULER