TANJUNG SELOR – Kuota untuk Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Kabupaten Bulungan, menjadi kewenangan mutlak yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat.
Hal itu disampaikan oleh Yuni Agus Prasetyo sebagai Kabid Pembinaan Ketenagaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Kabupaten Bulungan, saat disua oleh wartawan di ruang kerjanya, Rabu (19/3/2025).
Dia melanjutkan, terkait kuota itu memang ditetapkan oleh pemerintah pusat dan termasuk alokasi tiap daerah.
“Soal guru yang akan terpanggil pada Sim PKB itu berdasarkan data yang ada di dapodik,” ujarnya.
Skemanya terlebih dahulu mengisi data diri seorang guru lewat dapodik. Setelah semua menu pada aplikasi tersebut telah diisi, maka sistem dari Kementerian yang akan mengambil datanya.
“Kita sampai sekarang belum tahu data apa yang diambil, sehingga nama guru tersebut terundang lewat Sistem Informasi Manajemen untuk Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (SIMPKB) masing-masing guru,” ujarnya.
Itu ada di setiap guru termasuk di Dinas Pendidikan. Akan tetapi pihaknya belum bisa melihat data nama dan jumlah guru yang lulus, sampai mereka telah melolosi berkas hingga mengajukan kesediaan lewat aplikasi SimPKB guru.
“Jika itu selesai baru akan muncul di SimPKB Dinas Pendidikan,” ulasnya.
Sementara kalau ditanya soal siapa yang terpanggil pihaknya belum mengetahui secara pasti, sebelum datanya masuk di SimPKB Dinas.
Jika berkaca dari tahun 2024 lalu, kuota guru yang diikutsertakan dalam PPG itu jumlahnya kisaran mencapai 400 orang. “Jumlah itu sudah termasuk dengan yang Kemenag atau guru agama,” tukasnya.
Sementara untuk tahun 2025 ini, belum ada. Mereka yang bakal mengikuti PPG tersebut tengah mempersiapkan dan melengkapi pemberkasan mereka.
“Ini masih tahap piloting satu atau tahap satu. Sehingga belum dikatakan mahasiswa atau lulus pemberkasan,” terangnya.
Guru atau tenaga pendidik di Bulungan dari satuan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang belum diikutsertakan dalam PPG itu kisaran seribu orang.
“Guru yang belum ikut PPG di Bulungan ini kisaran mencapai 1.750 orang, hal ini berdasarkan data di dapodik,” tutupnya.(*)
Penulis: Martinus
Editor: Yusva Alam
