TANJUNG REDEB – Sub Koordinator Sarana dan Prasarana (Sarpras) Dinas Pendidikan (Disdik) Berau, Eka Mirdana mengaku sarpras penunjang di sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Berau dalam kondisi seadanya.
Ia mengatakan, hal tersebut dikarenakan keterbatasan anggaran. Sehingga, peningkatan sarpras yang ada di sekolah sedikit terkendala.
“Kami berharap semua sarana dan prasarana sekolah itu dapat terpenuhi, namun semua itu terkendala oleh anggaran, jadi tidak hanya terjadi pada SMPN 2 Pulau Derawan yang lapangannya sudah rusak parah. Tapi banyak sekolah juga membutuhkan semenisasi,” tuturnya, Sabtu (19/11/2022).
Eka mengungkapkan, sejatinya Disdik Berau berusaha mengakomodasi seluruh permohonan perbaikan dari setiap sekolah. Dibeberkannya, anggaran sekisar Rp 40 miliar per tahun belum cukup untuk merealisasikan usulan dari 48 SMP yang ada di Kota Sanggam.
“Semua pasti tidak bisa ter-cover sekaligus, harus ada prioritas dan didulukan. Beberapa sekolah yang kebutuhannya seperti ruang sekolah tentunya kami dulukan, ada juga di tahun ini pembangunan lapangan,” jelasnya.
Ia memaparkan, kebanyakan sekolah di luar 4 kecamatan terdekat seperti Tanjung Redeb, Gunung Tabur, Sambaliung dan Teluk Bayur memiliki bangunan seadanya dalam hal fasilitas penunjang.
Akan tetapi, Disdik berharap tidak ada anak-anak yang sampai terpaksa tidak bisa mengenyam pendidikan karena alasan tidak ada sekolah.
“Diupayakan membangun sekolah, meski pembangunan dilakukan secara bertahap. Mungkin dari ruang kelas terlebih dahulu, kemudian ruang guru, laboratorium, perpustakaan dan fasilitas penunjang lainnya,” tandasnya. (Dez)
