spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sakirman Usul Perencanaan Jembatan Kelay II Bernilai Pariwisata

TANJUNG REDEB – Meningkatnya arus mobilisasi melalui Jembatan Kelay, menjadi sorotan Anggota Komisi III DPRD Berau, Sakirman. Menurutnya, usulan yang digagas pada tahun 2015 lalu itu, harus kembali direncanakan.

Dia menuturkan, jika perencanaan pembangunan jembatan itu berkonsep penyeberangan, maka sudah saatnya, harus dikonsep multifungsi, contohnya bernilai wisata.
Dengan penempatan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim), tentu jembatan itu nantinya menjadi penghubung menuju Ibukota provinsi. “Seharusnya wacana ini harus dipikirkan Pemkab Berau untuk memutuskan kembali renovasi Jembatan Kelay II,” tegasnya, Sabtu (22/10/2022).

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menilai, untuk penganggarannya saat ini sudah tidak relevan lagi. Pasalnya, perencanaan itu sudah digagas sejak lama. Akan tetapi diakuinya, DPRD Berau siap mereview konsep lama tersebut sesuai dengan kebutuhan.
“Konsepnya tetap jembatan penyeberangan. Tapi kita padukan dengan konsep pariwisata. Jadi bisa menjadi ikon wisata baru,” tuturnya.

Untuk merealisasikan perencanaan itu, memang memerlukan anggaran yang tidak sedikit. Perencanaannya saja sudah mencapai Rp 250 miliar. Sehingga untuk mereview ulang, tentu anggarannya akan berubah.

“Kami dari Komisi III DPRD Berau akan mendiskusikannya lagi. Jika jembatan ini memang sudah penting atau sangat dibutuhkan, maka dapat menjadi salah satu target kedepan,” imbuhnya.

Disinggung perkiraan anggaran yang akan digunakan untuk pembangunan Jembatan Kelay II itu, Ia memberi gambaran jika sumbernya dari APBD I atau APBD II. Bahkan, Dana Alokasi Khusus (DAK). “Saya harap bisa ditindaklanjuti dengan sistem Multiyears Contrac (MYC), Karena anggarannya besar. Tapi yang penting pembebasan lahan dulu, agar masyarakat pesisis dapat menikmati fungsi positif dari jembatan itu kedepannya,” tandasnya. (Dez/Adv)

BERITA POPULER