
BERAU – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Berau mencatat capaian positif dari sektor pariwisata pada tahun 2024. Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi wisata mencapai Rp 435,62 juta, melonjak drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya yang hanya berkisar di angka Rp 50 juta.
“Jumlah ini meningkat tajam dari tahun-tahun sebelumnya. Ini menjadi bukti bahwa sektor pariwisata semakin berkembang,” ungkap Kepala Disbudpar Berau, Ilyas Natsir, Kamis (10/4/2025).
Ilyas menyebutkan, pihaknya kini tengah fokus mengembangkan sejumlah objek wisata potensial yang selama ini belum tergarap maksimal. Tujuannya untuk terus meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap PAD.
“Berau ini punya banyak objek wisata yang menarik, tapi belum semuanya dikelola secara maksimal. Padahal, beberapa sudah bisa dikunjungi wisatawan,” ujarnya.
Ia menambahkan, kendala utama dalam pengembangan destinasi adalah minimnya fasilitas dan aksesibilitas yang memadai. Saat ini, sebagian besar objek wisata masih dikelola oleh kelompok pengelola lokal secara mandiri.
Beberapa destinasi yang disebut berkontribusi besar terhadap PAD antara lain Air Panas Pemapak Bapinang, Keraton Sambaliung, dan Museum Gunung Tabur. Selain itu, Tulung Ni’ Lenggo di Kampung Tembudan juga menunjukkan angka kunjungan tinggi, meski hasil retribusinya masih masuk ke kas kampung.
Disbudpar juga menyoroti beberapa destinasi yang memiliki potensi besar namun belum dikelola optimal, seperti Sungai Kian di Kecamatan Talisayan, Pantai Batu Dua di Biduk-Biduk, dan Air Terjun Bidadari di Teluk Sumbang.
“Kalau kita bisa sentuh sedikit saja dengan fasilitas dan akses, insyaallah pengunjung akan datang. Tapi, semua menyesuaikan dengan anggaran dan tenaga yang kita miliki,” tegasnya.
Untuk tahun ini, pihaknya tidak menetapkan target retribusi yang tinggi. Fokus utama adalah pemanfaatan maksimal terhadap potensi yang ada.
“Kita tidak berani pasang target tinggi kalau hasilnya tidak maksimal. Jadi target kita realistis, tapi dengan harapan capaian bisa lebih besar,” tambah Ilyas.
Diketahui, Kabupaten Berau memiliki 227 objek wisata yang berpotensi menjadi sumber PAD. Sektor pariwisata pun telah ditetapkan sebagai salah satu sektor strategis dan menjadi lokomotif ekonomi masyarakat.
“Pemkab Berau terus mendorong pertumbuhan di sektor pariwisata melalui penguatan promosi, pengembangan destinasi, pengembangan pariwisata berbasis desa, hingga kemitraan lintas sektor,” pungkasnya. (ril/dez)
Reporter: Aril Syahrulsyah
Editor: Dezwan