
BERAU – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, mencoba langsung serunya bermain paddling di laguna eksotis Pulau Kakaban, Kabupaten Berau. Selain menikmati keindahan alam, ia juga mengusulkan pengembangan wisata dengan menggelar event-event rutin untuk menarik lebih banyak wisatawan.
“Baru saja selesai paddling di laguna ini, tempatnya luar biasa indah! Pulau Kakaban memang terkenal dengan danau ubur-uburnya, tetapi kita juga bisa menikmati keindahan lain tanpa mengganggu ekosistemnya,” ujar Akmal Malik.
Ia menilai bahwa wisata di Pulau Kakaban akan berkembang lebih pesat jika ada event wisata yang rutin diselenggarakan. Bahkan, ia membandingkan potensi Kakaban dengan lokasi perlombaan di luar negeri yang menurutnya kalah dari segi keindahan alam.
“Kemarin saya lihat event di Thailand, tempatnya biasa saja, hanya pantai. Kalau di sini? Eksotisnya luar biasa! Ini bisa jadi daya tarik besar, tidak hanya untuk olahraga tapi juga kebahagiaan bagi wisatawan,” tambahnya.

Selain itu, Akmal juga berdiskusi dengan pengelola wisata Laguna Kehe Daing, Osdek, yang menjelaskan sejarah serta tantangan yang dihadapi destinasi wisata tersebut.
Menurut Osdek, kawasan ini awalnya merupakan kebun keluarga yang dikelola sejak tahun 1969. Seiring waktu, potensi wisata mulai terlihat, dan sejak tahun 2012 tempat ini mulai ramai dikunjungi wisatawan. Tarif masuk ke laguna saat ini masih Rp30.000 per orang, sama seperti sejak pertama kali dikelola secara resmi pada tahun 2002.
“Biasanya wisatawan datang dari berbagai daerah, termasuk yang sedang berkeliling Pulau Maratua dan Gua Tabung. Mereka bermain air, berenang, dan menikmati keindahan laguna. Paling ramai itu saat libur panjang, Lebaran, atau Tahun Baru. Kalau hari libur biasa, bisa mencapai 150 orang per hari,” ujar Osdek.
Namun, ia mengungkapkan masih ada banyak kekurangan yang perlu dibenahi, terutama ketiadaan dermaga. Selain itu, akses listrik juga menjadi kendala karena belum ada jaringan PLN yang menjangkau area tersebut.
“Kalau bisa dibantu dengan solar panel atau genset, itu sudah sangat membantu,” tambahnya.
Menanggapi hal ini, Akmal Malik menegaskan bahwa pemerintah harus turun tangan untuk membangun infrastruktur yang lebih baik.
“Dermaga itu penting, pemerintah harus berkolaborasi dengan masyarakat. Wisata harus melibatkan warga setempat agar mereka ikut menikmati manfaatnya. Berikan pendampingan yang baik sehingga mereka bisa mengelola dengan optimal,” tegasnya.
Dengan potensi wisata yang luar biasa dan dukungan infrastruktur yang memadai, Akmal Malik optimis bahwa Pulau Kakaban bisa menjadi destinasi unggulan di Kalimantan Timur. Event wisata seperti paddling dan kano pun diharapkan bisa menjadi daya tarik baru bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Pulau Kakaban mempunyai luas 774,2 hektar dan terletak di Kepulauan Derawan, Kecamatan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Pulau ini merupakan atol atau batu karang melingkar yang memiliki laguna serta danau air payau di tengahnya. Danau ini dihuni oleh spesies ubur-ubur (jellyfish) yang tidak menyengat dan biota unik lainnya.
Danau Kakaban telah ditetapkan sebagai kawasan warisan dunia pada tahun 2004 oleh UNESCO. Destinasi ini dapat ditempuh sekitar 45 menit dari Pulau Derawan.
Penulis: Hanafi
Editor: Agus Susanto