spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Penyaluran Gas LPG 3 Kg Terkendala Karena Antrean di SPBE Samburakat

TANJUNG REDEB – Memasuki pertengahan bulan Ramadan, Tabung Gas LPG 3 Kg mengalami kelangkaan. Hal tersebut banyak dikeluhkan masyarakat terkait sulitnya mendapatkan gas LPG 3 kg.

Untuk itu, Wakil Bupati Berau, Gamalis bersama stakeholder terkait melakukan sidak ke beberapa agen dan pangkalan gas LPG 3 kg yang beroperasi di Kabupaten Berau.

“Mungkin yang terjadi ada penumpukan Gas LPG 3 kg di Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE). Untuk itu kami akan cek langsung penyebab terjadinya kekosongan tabung gas tersebut,” ucap Gamalis.

Dikatakannya, SPBE tersebut tidak hanya melayani Kabupaten Berau saja, tetapi juga melayani Kalimantan Utara dan sekitarnya.

“Kalau memang hanya Kabupaten Berau saja yang dilayani saya kira itu tidak jadi masalah karena kouta pasti tersedia,” tuturnya.

Untuk itu, pihaknya melakukan pengecekan ke SPBE Kampung Samburakat untuk mengetahui permasalahan yang terjadi. Agar dibulan Ramadan hingga menjelang lebaran tidak adalagi kelangkaan tabung Gas LPG 3 kg tersebut.

“Jika hal ini terus terjadi, masyarakat Berau akan kesulitan karena pasti sangat membutuhkan gas ini,” katanya.

Baca Juga:   Disdik Berau Fokuskan Pengembangan SDM dan Sarpras Sekolah

Setelah melakukan sidak, Gamalis menyampaikan bahwa telah terjadi trouble atau kerusakan di filter saluran gas antara kapal ke mesin induk di SPBE Kampung Samburakat. Sehingga proses penyaluran terkendala hingga menimbulkan antrian di SPBE tersebut.

“Selama tiga hari proses perbaikan dilakukan dan mulai hari ini, Selasa (19/3/2024) sudah mulai berjalan lagi. Insyaallah penyaluran akan kembali normal,” ungkap Gamalis.

Sementara itu, Kepala Bidang Bina Usaha Diskoperindag Berau, Hotlan Silalahi mengatakan distribusi LPG 3 kg bersubsidi tersebut menggunakan sistem by name by address. Yang mana, pihaknya juga telah menyampaikan ke seluruh Camat, Kelurahan, agen dan pangkalan agar menyampaikan ke masyarakat langsung.

“Jadi mereka membeli LPG 3 kg itu langsung ke pangkalan jangan melalui pengecer. Kalau mereka membeli melalui pengecer berarti secara tidak langsung mereka membangun komunitas baru yang dilarang undang-undang,” ujarnya.

“Hal ini juga dilakukan agar tidak terjadi lagi harga yang melewati batas harga eceran tertinggi,” tambahnya.

Selain itu, kata Hotlan, pihaknya menyuplai gas LPG 3 kg sebanyak 2000 hingga 3000 per harinya. Untuk itu dirinya berharap masyarakat tidak resah dengan kondisi yang terjadi saat ini.

Baca Juga:   Penutupan Jembatan Sambaliung Tunggu Rekomendasi Penggunaan LCT

“LPG ada, cuma keterlambatan pengiriman saja. Kemudian dilapangan kami juga tidak menemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan aturan. Kami tetap lakukan pengawasan agar masyarakat tentram tidak ada keresahan,” tandasnya. (ril/dez)

Reporter: Aril Syahrulsyah
Editor: Andhika

BERITA POPULER