TARAKAN – Pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Kalimantan Utara (Kaltara) nomor urut 2, Zainal Arifin Paliwang dan Ingkong Ala (ZIAP) turut menyampaikan visi misi dalam debat kedua yang digelar di Jakarta pada Senin malam, (21/10/2024).
Dalam pemaparannya, Zainal didampingi Ingkong Ala membeberkan visi misi debat dengan tema Pembangunan Manusia. Zainal menyebut, dalam pembangunan manusia menjadi generasi emas sebagai pilar transformasi menuju beranda depan NKRI yang maju, makmur dan berkelanjutan, keduanya berkomitmen akan melakukan investasi. Sehingga akan terwujud pondasi Kaltara yang kokoh.
“Dengan segala potensinya Kaltara memiliki peran strategis sebagai beranda depan NKRI untuk mewujudkan Kaltara yang maju, makmur dan berkelanjutan dibutuhkan pondasi yang kokoh yaitu pembangunan manusia yang komperhensif dan berkualitas,” tegas Zainal.
Selain itu, keduanya juga berkomitmen untuk membangun pendidikan sebagai sub dari pembangunan manusia. Di antaranya dengan peningkatkan kualitas guru, pengembangan kurikulum berbasis kompetensi, penguatan pendidikan vokasi dan inklusi, pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur serta pemberian beasiswa sebagai bantuan pendidikan.
Sementara itu ditambahkan Ingkong, ZIAP turut memegang komitmen untuk pembangunan Kaltara pada sisi kesehatan. Di antaranya peningkatan askes dan layanan kesehatan, peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan, penguatan program kesehatan ibu dan anak disabilitas dan anak berkebutuhan khusus. “Untuk pembangunan bidang sosial budaya, visi kami pelestarian dan pengembangan budaya lokal, penguatan bagi lembaga adat, pengembangan desa wisata,” tambahnya.
ZIAP juga turut memberikan perhatian terhadap pembangunan Kaltara dari sisi keagamaan. Selain itu, akan melakukan penguatan ekonomi dan perlindungan sosial, peningkatan partisipasi politik, pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak, pemberdayaan penyandang disabilitas, dan pengembangan bagi masyarakat adat untuk pengembangan budaya dan mengelola Sumber Daya Alam (SDA) secara berkelanjutan.
Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam