TANJUNG REDEB – Virus Lumpy Skin Disease (LSD), mulai menyerang ternak sapi. Untuk mencegah wabah itu masuk ke Kabupaten Berau, Sapi yang berasal dari Jawa belum diperkenankan masuk.
Kepala Bidang (Kabid) kesehatan hewan Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau, Putu Setion menerangkan, sapi yang terjangkit virus LSD rata-rata mengalami gejala nafsu makan berkurang, muncul benjolan pada tubuh sapi serta kaki bengkak.
“Untuk di Berau kemungkinan tidak ada sapi yang terjangkit virus itu, karena sapi dari Jawa belum bisa masuk,” ungkapnya, Senin (3/4/2023).
Dirinya membeberkan, untuk vaksin LSD sendiri belum dimiliki pihaknya. Maka dari itu, vaksinasi pada ternak sapi yang ada di Bumi Batiwakkal belum dapat dilakukan.
“Tetapi kalau untuk pengambilan sampel darah, itu pasti kami lakukan ketika ada hewan ternak yang baru datang,” jelasnya.
Dia juga menganjurkan kepada pedagang hewan agar membawa surat keterangan kesehatan hewan untuk mempermudah pemeriksaan.
“Dokter hewan akan turun ke lapangan untuk melakukan pengawasan. Seperti pemeriksaan suhu, kemudian bagaimana kondisi tubuh dari hewan ternaknya,” paparnya.
Kendati demikian, Putu mengimbau peternak sapi dan kerbau di kabupaten paling utara Kaltim ini selalu menjaga kebersihan hewan dan kandang serta memastikan kesehatan hewan yang diperjual belikan.
“Jika hewan ternak menunjukkan gejala LSD, saya harap peternak segera melaporkan,” pungkasnya. (dez)