spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
No menu items!
More

    Melalui Rumah Ibadah Ramah Anak, Wabup Optimistis Berau Menjadi KLA

    TANJUNG REDEB – Sebagai upaya percepatan menuju Kabupaten Layak Anak (KLA) yang sebelumnya tingkatan pratama menjadi tingkatan madya, Pemkab Berau melalui DPPKBP3A menggelar deklarasi dan sosialisasi Rumah Ibadah Ramah Anak (RIRA).

    Kepala DPPKBP3A Berau, Rabiatul Islamiah mengatakan, implementasi KLA telah dilaksanakan sejak 2016 silam. Hasil evaluasi dari Kementerian PPPA, Kabupaten Berau masih berada pada peringkat pratama.

    “Hal tersebut membuat kami berupaya pada evaluasi 2023 Kabupaten Berau menuju KLA bisa meningkat ke peringkat madya,” ungkapnya, Senin (31/10/2022).

    Rabiatul menuturkan, agar tingkatan madya dapat terwujud, perlu peran serta dari semua pihak. “Kita bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Berau untuk menghubungkan dengan semua pengelola Rumah Ibadah yang ada di 4 kecamatan terdekat. Total 23 Rumah Ibadah yang saat ini ikut deklarasi dan sosialisasi,” jelasnya.

    Ia berharap, lewat kegiatan ini rumah ibadah dapat menjadi tempat anak untuk mendekatkan dirinya dengan agamanya. “Semoga tahun 2023 nanti kita bisa naik peringkat menjadi  madya,” tegasnya.

    Sementara, Wakil Bupati Berau, Gamalis menuturkan, dirinya mengapresiasi DPPKBP3A yang terus berupaya memberikan hak-hak anak.

    Baca Juga:   Resah Berau Akibat KUHP, Pasal Zinah Dikhawatirkan Berdampak pada Sektor Pariwisata

    “Deklarasi kesepakatan para pihak Rumah Ibadah Ramah Anak hari ini merupakan momentum penting untuk menggugah kepedulian kita sekaligus partisipasi seluruh komponen masyarakat Berau,” ucapnya.

    Gamalis menegaskan, predikat pratama yang diperoleh pada awal 2022 lalu, harus mampu ditingkatkan. Maka dari itu, dia mengajak semua pihak untuk bersatu padu memberikan hak-hak serta perlindungan anak. Salah satunya dengan berkomitmen melalui program RIRA.

    “Saya yakin dan percaya, Kabupaten Berau akan mampu menjadi kabupaten layak anak. Saya optimistis, dengan sinergitas yang terbangun di antara kita, Berau  benar-benar menjadi kabupaten yang layak bagi semua anak, tanpa melihat status dan latar belakang yang dimilikinya,” tuturnya.

    Gamalis mengharapkan, deklarasi bukan hanya seremoni semata dan dapat diterapkan di seluruh rumah ibadah. Dia mengaku, Pemkab Berau tidak dapat bekerja sendiri. Maka dari itu, perlu dukungan dari semua pihak.

    “Mari bersama-sama kita bersatu-padu mewujudkan rumah ibadah di Berau sebagai rumah ibadah yang ramah anak, tempat anak mengenal Sang Maha Pencipta, melaksanakan perintah dan menjauhi larangannya, dan menjadi manusia yang menebarkan kebaikan,” pungkasnya. (Dez)

    Baca Juga:   Borong 30 Medali Emas, Samarinda Pertahankan Juara Umum Angkat Besi

    BERITA POPULER