Home SANGGAM SEPUTAR BERAU Lonjakan Sampah Capai 70 Ton, Pulau Derawan Butuh TPS 3R

Lonjakan Sampah Capai 70 Ton, Pulau Derawan Butuh TPS 3R

0
Tumpukan sampah yang berada di Pinggir Pantai di Pulau Derawan.

TANJUNG REDEB – Kepala Kampung Pulau Derawan, Indra Mahardika, mengungkapkan bahwa pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) di Pulau Derawan akan dimulai pada tahun 2025. Proyek ini diharapkan menjadi solusi terhadap masalah sampah yang terus meningkat, terutama pada musim kunjungan wisatawan.

Dalam upayanya, pihaknya sudah merekomendasikan tiga lokasi strategis kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) sejak awal 2024. Namun, karena ada keterlambatan di DLHK dan Dinas Pertanahan Berau, maka realisasinya baru bisa dimulai tahun 2025.

“Kami sudah mengajukan beberapa lokasi strategis untuk dibangunkan TPS 3R untuk Pulau Derawan,” ujarnya, Minggu (29/12/2024).

Menurut Indra, lokasi TPS 3R telah dipilih di titik strategis yang jauh dari permukiman untuk memaksimalkan fungsinya. Fasilitas ini juga akan dilengkapi dengan area parkir dan ruang istirahat bagi petugas kebersihan yang selama ini bekerja tanpa fasilitas memadai.

Dirinya mengungkapkan, Pemerintah Kampung Pulau Derawan bersama pihak ketiga yang ada di Pulau Derawan untuk membangun TPS 3R tersebut. Mulai dari Peletakan batu pertama akan dilakukan Januari 2025. Selama empat bulan, pembebasan lahan hingga pembangunan TPS 3R akan sepenuhnya didukung oleh WWF Indonesia.

“Kemungkinan besar akan ada dua TPS, satu dari pemerintah dan satu dari pihak ketiga,” jelasnya.

Dibeberkan pula, volume sampah di Pulau Derawan meningkat drastis selama musim liburan, terutama dari Desember hingga akhir Januari. Normalnya, sampah di pulau ini mencapai 30 ton per bulan, tetapi pada puncak musim liburan, angkanya bisa melonjak dua kali lipat hingga mencapai 70 ton per bulan.

“Pada high season seperti ini, pengangkutan sampah menjadi tantangan besar. Armada kapal yang ada tidak cukup, apalagi jika cuaca buruk. Kadang dalam seminggu hanya bisa dua kali angkut,” katanya.

Ia juga menyoroti kekurangan personel kebersihan. Saat ini, Pulau Derawan memiliki tujuh petugas dari kampung dan lima petugas dari DLHK. Namun, Indra menilai jumlah tersebut belum memadai untuk menangani beban kerja yang berat.

“Saya sudah meminta tambahan personel ke DLHK, tetapi hingga kini belum ada tindak lanjut. Kami berharap setidaknya petugas DLHK yang berada di Tanjung Batu bisa diperbantukan sementara,” tambahnya.

Kemudian, Indra berencana kehadiran TPS 3R dapat membantu memanfaatkan sampah yang bernilai ekonomis, seperti plastik dan organik, yang bisa didaur ulang.

Oleh sebab itu, pihaknya juga berencana mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memilah sampah organik dan non-organik melalui sosialisasi bersama NGO dan DLHK.

“TPS 3R adalah langkah awal untuk mempersiapkan pengelolaan sampah yang lebih baik. Harapannya, sampah bisa memberikan manfaat ekonomi,” ujar Indra.

Indra juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, NGO, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan berkelanjutan di Pulau Derawan.

“Kami berharap masalah sampah ini dapat terselesaikan. Kita akan malu jika daerah wisata menjadi kotor akibat sampah yang sulit tertangani,” tandasnya.

Pewarta : Muhammad Aril
Editor : Nicha R

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version