spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Jalan Kampung Lesan Dayak Ditingkatkan, Bupati Sebut untuk Mempermudah Masyarakat

TANJUNG REDEB – Bupati Berau Sri Juniarsih memastikan pihaknya memprioritaskan peningkatan infrastruktur jalan di wilayah perkampungan Bumi Batiwakkal. Pasalnya, hal tersebut masih menjadi pekerjaan rumah pihaknya.

Sri mengatakan, peningkatan jalan merupakan komitmen Pemkab Berau dalam memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Melalui infrastruktur yang baik, diharapkan kegiatan masyarakat jadi lebih mudah, yang tentu akan bermuara kepada kesejahteraan masyarakat.

“Jalan itu sebagai daya tunjang utama pergerakan ekonomi daerah. Daya dukung ini berdampak kuat pada sektor potensial dan tentunya menjadi andalan,” tuturnya, Jumat (2/11/2022).

Peningkatan infrastruktur fisik daerah, lanjut dia, dapat mendukung laju pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan dan meningkatkan daya saing. Selain meningkatkan hasil pembangunan bisa meningkatkan aksesibilitas bagi masyarakat.

“Kita akan lebih perhatikan dan menjadikan peningkatan akses masyarakat menjadi prioritas,” ucapnya.

Terpisah, Kabid Preservasi Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Junaidi menjelaskan, sesuai dengan program Pemkab Berau terkait meningkatkan infrastruktur jalan untuk menunjang perekonomian kampung, perbaikan akses jalan di Kampung Lesan Dayak sedang dikerjakan.

“Hal itu tentunya dalam rangka memberikan akses jalan yang layak dan nyaman bagi masyarakat di Kampung Lesan Dayak,” tuturnya.

Apalagi, di Kampung Lesan Dayak terdapat Ekowisata. Setidaknya, kegiatan tersebut menelan biaya hingga Rp 9,7 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Dengan spesifikasi pekerjaan tanah dan beton sepanjang 10 kilometer. Adapun peningkatan yang dikerjakan berupa perbaikan geometrik jalan sepanjang 1,5 km untuk menunjang keamanan dan kenyamanan pengguna jalan. Penghamparan agregat sepanjang 780 meter dan pengaspalan, hingga pembangunan jembatan tipe box culvert dengan bentang 17 meter.

“Jembatan itu berada di ruas jalan poros kampung sebelumnya jembatan kayu atau log. Tetapi rusak terhantam air banjir, karena bentang anak sungai cukup lebar sekitar 17 meter. Sehingga, direncanakan konstruksi jembatan yang kuat dari beton type box culvert dengan anggaran yang diusahakan seefisien mungkin,” terangnya.

Selain menjadi akses penghubung, jalan tersebut diharapkan membantu meningkatkan ekonomi masyarakat yang sebagian besar petani kakao, cabai dan sayur mayur.

“Apalagi, disana juga banyak fasum (fasilitas umum) yang digunakan masyarakat,” pungkasnya. (Dez)

BERITA POPULER