JAKARTA — Indonesia dan Amerika Serikat telah berhasil menyelesaikan program kerja sama USAID One Health Workforce Next Generation (OHW-NG) yang bertujuan memperkuat kesiapsiagaan kesehatan dalam menghadapi ancaman penyakit menular dan pandemi.
Program yang berlangsung selama lima tahun ini dilaksanakan melalui kolaborasi antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan Badan Pembangunan Internasional AS (USAID), serta didukung oleh Indonesia One Health University Network (INDOHUN).
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Abdul Haris, menyampaikan apresiasinya atas pencapaian program yang telah menghasilkan dampak signifikan.
“Proyek ini telah berkontribusi besar dalam meningkatkan jumlah lulusan di bidang kesehatan, membangun jaringan kolaborasi antara perguruan tinggi, serta menghasilkan inovasi dan solusi untuk mengatasi tantangan kesehatan yang kompleks,” kata Haris.
Selama masa pelaksanaannya, program OHW-NG telah menghasilkan berbagai inisiatif, termasuk pembentukan delapan One Health Collaborating Center (OHCC) di berbagai universitas dan peluncuran One Health Student Club (OHSC) yang memfasilitasi kolaborasi lintas sektor mahasiswa.
Program ini juga mendukung pengembangan kurikulum dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan profesional kesehatan melalui pendekatan One Health, yang mengintegrasikan kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan dalam satu kesatuan.
Wakil Direktur Kantor Kesehatan USAID Indonesia, Sara Heydari, menyatakan bahwa pencapaian Indonesia dalam menerapkan pendekatan One Health telah menjadi contoh global.
“Kami bangga bermitra dengan Indonesia dalam memperkuat sistem pendidikan dan kesiapsiagaan kesehatan melalui kurikulum One Health yang mampu menangani ancaman penyakit menular dan resistensi antimikroba,” ujarnya.
Program ini telah memberikan manfaat kepada lebih dari 9.000 individu dari kalangan mahasiswa, akademisi, dan profesional kesehatan. Selain itu, USAID OHW-NG juga mendukung pengembangan Program Magang One Health melalui One Health Young Leaders (OHYL), yang memberikan pelatihan kepada 49 mahasiswa untuk meningkatkan keterampilan dalam bidang ini.
Proyek OHW-NG diharapkan menjadi fondasi bagi upaya kolaboratif selanjutnya dalam memperkuat kapasitas sumber daya manusia di Indonesia untuk menghadapi tantangan kesehatan masa depan.
Ketua Badan Pengawas INDOHUN, Yodi Mahandradhata, menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan dari inisiatif ini setelah berakhirnya program.
“Kami berharap universitas yang terlibat dapat melanjutkan program ini secara mandiri dengan dukungan Kemendikbudristek, sehingga pendekatan One Health dapat terus memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” ujar Yodi.
Pewarta : Nicha R