Home SANGGAM SEPUTAR BERAU Harga Kakao Tembus Rp 100 Ribu per Kilogram, Disbub Berau Dorong Petani...

Harga Kakao Tembus Rp 100 Ribu per Kilogram, Disbub Berau Dorong Petani Tingkatkan Produksi

0
Harga Kakao mengalami kenaikan hingga Rp 100 per Kilogram.

TANJUNG REDEB – Dinas Perkebunan (Disbun) Kabupaten Berau mencatat kenaikan harga komoditas Kakao mencapai Rp 100 ribu per kilogram dalam beberapa bulan terakhir.

Kenaikan harga tersebut dinilai dapat mendatangkan peluang besar bagi para petani kakao untuk meningkatkan produksi mereka.

Kepala Disbun Berau, Lita Handini, mengungkapkan lonjakan harga kakao diperkirakan akan bertahan hingga akhir tahun ini, seiring dengan tingginya permintaan serta terbatasnya pasokan dari negara-negara penghasil kakao utama dunia.

“Kenaikan ini, tentunya menjadi angin segar bagi petani kakao di Indonesia, khususnya yang ada di Kabupaten Berau,” ujarnya.

Dijelaskannya, sejak enam bulan lalu, harga biji kakao kering fermentasi di Berau sudah mencapai Rp100 ribu per kg. Sedangkan biji kakao basah dihargai sekitar Rp30 ribu per kg.

Sebelumnya, harga kakao grade AA hanya berkisar di angka Rp70 ribu per kg, sementara harga kakao basah umumnya berkisar antara Rp10 ribu hingga Rp12 ribu per kg.

Peningkatan harga ini disebabkan oleh kelangkaan pasokan kakao global yang terjadi akibat gangguan produksi di negara-negara penghasil utama, terutama di Afrika, yang mengalami serangan hama tanaman.

Lita menambahkan pemulihan dari kerugian akibat serangan hama ini membutuhkan waktu yang cukup panjang.

“Kelangkaan pasokan ini memberikan peluang bagi negara penghasil kakao lainnya. Termasuk Berau, untuk memanfaatkan kesempatan ini dan meningkatkan produksi kakao,” jelasnya.

Untuk itu, Lita mengajak petani di Berau untuk memanfaatkan lahan-lahan yang ada di sekitar rumah mereka dengan menanam kakao. Menurutnya, meski bertanam kakao membutuhkan ketelatenan, hasil yang didapat sangat menjanjikan, terutama dengan harga yang terus meningkat.

“Kami mendorong petani untuk menanam kakao di lahan kosong di sekitar rumah mereka. Bertanam kakao memang tidak mudah, tapi jika dikelola dengan baik, hasilnya sangat menguntungkan,” imbuh Lita.

Lita berharap dengan harga kakao yang terus meningkat, para petani di Berau dapat termotivasi untuk menambah luas tanamannya, sehingga dapat meningkatkan produksi kakao dan mendukung perekonomian lokal.

“Permintaan yang tinggi diharapkan juga dapat meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten Berau,” pungkasnya.

Pewarta : Muhammad Aril
Editor : Nicha R

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version