Home SANGGAM SEPUTAR BERAU Harga Cabai di Berau Melonjak, Pemerintah Dorong Warga Tanam Sendiri

Harga Cabai di Berau Melonjak, Pemerintah Dorong Warga Tanam Sendiri

0
Harga Cabai di Berau mengalami kenaikan signifikan beberapa bulan terakhir.

BERAU – Harga cabai di Kabupaten Berau melonjak drastis dalam beberapa bulan terakhir. Kenaikan ini dipicu oleh cuaca ekstrem yang memengaruhi hasil panen serta keterlambatan distribusi dari daerah penghasil cabai.

Kepala Dinas Pangan Berau, Rakhmadi Pasarakan, menyebutkan bahwa pada awal Maret 2025, harga cabai keriting masih berkisar Rp 40 ribu per kilogram. Namun menjelang akhir bulan, harganya meroket hingga menyentuh Rp 140 ribu per kilogram di tingkat pasar.

“Pergerakan harga cabai memang sangat cepat. Saat cuaca ekstrem terjadi dan pasokan terganggu, maka harga otomatis naik. Ini yang sedang terjadi sekarang,” jelasnya.k

Tidak hanya cabai keriting, harga cabai rawit juga mengalami lonjakan signifikan. Pada bulan Ramadan lalu, harga sempat menembus Rp 150 ribu per kilogram sebelum perlahan turun menjadi sekitar Rp 130 ribu.

Rakhmadi mengakui, Berau hingga saat ini masih sangat bergantung pada pasokan cabai dari luar daerah. Produksi lokal belum mampu mencukupi kebutuhan masyarakat sehari-hari. Ketika distribusi terganggu, dampaknya langsung terasa di pasar-pasar tradisional.

Untuk menekan lonjakan harga di masa depan, Dinas Pangan Berau mengambil langkah strategis melalui program pembagian bibit cabai kepada warga. Program ini diharapkan bisa mengurangi ketergantungan terhadap pasokan dari luar.

“Tahun ini, kami siapkan kembali program pemberian bibit cabai melalui ABT 2024. Bibit tersebut akan disalurkan langsung melalui RT, agar masyarakat bisa menanam sendiri di pekarangan rumah,” ungkapnya.

Ia menilai, meskipun belum bisa mencukupi seluruh kebutuhan, menanam cabai di rumah dapat menjadi solusi sementara untuk konsumsi rumah tangga sekaligus menekan pengeluaran saat harga sedang tinggi.

Menurut Rakhmadi, mengendalikan harga cabai memang bukan hal mudah. Selain faktor cuaca dan distribusi, cabai juga merupakan komoditas yang cepat rusak, sehingga tidak bisa disimpan dalam jangka panjang.

“Harga cabai bisa berubah setiap hari. Maka dari itu, salah satu solusi paling realistis adalah menanam sendiri. Kami akan terus dorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan,” ujarnya.

Dengan dukungan dari masyarakat dan sinergi bersama pemerintah, ia berharap fluktuasi harga cabai dapat ditekan dan kestabilan pasokan bisa tercapai di masa mendatang.

“Semoga kondisi cuaca segera membaik dan harga cabai kembali stabil,” pungkasnya. (ril/dez)

Reporter: Aril Syahrulsyah
Editor: Dezwan

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version