Home SANGGAM SEPUTAR BERAU Gejala DBD dan Malaria Alami Penurunan

Gejala DBD dan Malaria Alami Penurunan

0
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Berau, Garna Sudarsono.

TANJUNG REDEB – Gejala penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Malaria di Kabupaten Berau mengalami penurunan setiap bulannya. Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Berau, Garna Sudarsono.

Dikatakannya, penyakit DBD di Kabupaten Berau secara garis besar tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Bahkan pada tahun ini mengalami penurunan setiap bulannya.

“Peningkatan itu apabila angka tersebut dua kali lipat dari bulan sebelumnya. Jadi kalau cuma naik dua dari bulan sebelumnya itu wajar-wajar saja,” ujarnya, Rabu (20/11/2024).

Adapun jumlah kasus DBD per Januari-Desember 2024 yaitu sebanyak 432 kasus. Angka tersebut merupakan jumlah total dari 21 puskesmas yang ada di Kabupaten Berau.

“Angka tertinggi ada di Puskesmas Tanjung Redeb yaitu 89 kasus per Januari hingga Desember 2024,” ucapnya.

Untuk itu, dirinya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk terus waspada terhadap perubahan iklim yang terjadi di Kabupaten Berau. Apalagi, saat memasuki musim penghujan yang membuat media nyamuk berkembang biak sangat berpotensi.

“Jika hujan air akan tertampung dan nyamuk mudah berkembang biak. Sehingga penyebarannya akan lebih luas nanti,” tuturnya.

Kemudian, dirinya juga meminta kepada masyarakat agar senantiasa menjaga kebersihan lingkungan termasuk rutin memeriksa kesehatan ke puskesmas.

Selain itu, untuk penyebaran penyakit malaria Garna menyebut mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Dimana, pada tahun 2023 lalu terdapat 625 kasus Malaria di Kabupaten Berau. Sedangkan pada Januari hingga Agustus 2024 hanya sebanyak 207 kasus.

“Jadi sampai bulan Oktober ini ada sekitar 207. Yang tertinggi ada di Kecamatan Batu Putih, tetapi tidak ada peningkatan yang signifikan,” bebernya.

Untuk itu, Dinkes Berau akan mencanangkan program Profilaksis atau tindakan pencegahan penyakit dengan mengonsumsi obat-obatan tertentu. Hal itu dilakukan guna mengurangi risiko penyakit serta mencegah penyebaran kasus Malaria di Kabupaten Berau.

“Mudah-mudahan tahun depan bisa terlaksana. Jadi ada pemberian obat sebelum orang masuk ke hutan sehingga bisa menekan angka Malaria di Kabupaten Berau,” ungkapnya.

Sehingga, ia meminta kepada masyarakat agar dapat mengikuti anjuran-anjuran dari puskesmas, salah satunya rutin memeriksa kesehatan ke puskesmas. Terlebih kepada masyarakat yang bekerja di daerah hutan.

“Nanti setelah keluar dari hutan memeriksa kan diri lagi ke puskesmas, sehingga tidak menularkan kepada orang disekitarnya terutama keluarga,” pungkasnya. (srn/dez)

Reporter: Sahruddin
Editor: Dezwan

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version