Home SANGGAM SEPUTAR BERAU Emak-emak Meninggal saat Antre Minyak Goreng di Berau, Begini Duduk Perkaranya

Emak-emak Meninggal saat Antre Minyak Goreng di Berau, Begini Duduk Perkaranya

0
Keluarga korban yang berduka (foto: berauterkini.co.id)

Sandra, 42 tahun mengeluhkan rasa nyeri yang menjalar di dada ketika berpamitan kepada suaminya. Ibu lima anak yang tinggal di Jalan Kampung Cina, Kelurahan Teluk Bayur, Kecamatan Teluk Bayur, Berau, itu, sedianya membeli minyak goreng. Ia akhirnya tetap berangkat ke minimarket yang berdiri 80 meter dari rumah. Toko ritel itu akan menjual minyak goreng dengan harga normal.

Sabtu pagi, 12 Maret 2022, pukul 07.35 Wita, Sandra tiba setengah jam sebelum toko buka. Warga rupanya sudah berkumpul dan bersiap-siap mengantre minyak goreng. Tidak ada warga yang berdesak-desakan karena toko masih tutup dan antrean juga baru terbentuk. Akan tetapi, Sandra yang baru 10 menit tiba di depan minimarket tiba-tiba ambruk. Ia terbatuk-batuk dan kejang.

“Berdasarkan keterangan dua saksi, korban mengalami batuk kemudian pingsan,” demikian Kepala Kepolisian Sektor Teluk Bayur, Ajun Komisaris Polisi Kasiyono, kepada berauterkini.co.id (grup kaltimkece.id), jejaring mediakalltim.com

Melihat kejadian itu, warga menghubungi keluarga. Suami Sandra datang dan berupaya membawa istrinya ke rumah sakit menggunakan ambulans. Akan tetapi, Sandra tak tertolong. Ia meninggal dalam perjalanan ke RSUD Abdul Rivai. Menurut keterangan keluarga, Sandra memiliki riwayat asma. Ibu malang itu disebut tetap ingin mengantre minyak goreng walaupun merasakan nyeri di dadanya.

“Korban merasa sanggup sehingga tetap ke lokasi untuk membeli minyak goreng. Yang perlu diluruskan, tidak ada desak-desakan karena korban baru saja sampai ketika pingsan,” jelas AKP Kasiyono. Polsek Teluk Bayur kemudian meminta toko menutup aktivitas sementara sampai selesai pemakaman.

Asma yang diderita Sandra adalah penyakit yang tak jarang ditemui. Asma berasal dari bahasa Yunani, asthma, yang berarti sukar bernapas. Gejalanya adalah sesak napas, batuk, bersin, dan mengi karena penyempitan saluran napas. Asma termasuk penyakit paru-paru kronis dan paling banyak menyerang pada malam dan pagi hari.

Sampai hari ini, penyebab seseorang mengidap asma belum diketahui dengan pasti. Banyak penelitian yang mengulik penyebab asma namun belum ditemukan satu teori dan hipotesis pun. Sementara itu, pemicu yang menyebabkan asma kambuh bermacam-macam.

Menurut tesis Ni Luh Putu Ekarini dari Magister Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Indonesia, ada sepuluh pemicu asma. Penyakit ini dipicu alergen, olahraga berat, polusi udara, faktor kerja, infeksi pernapasan, sinus, sensitif obat dan makanan, penyakit GERD, psikologis, dan cuaca (hlm 13, 2012).

Alergi adalah pencetus asma terbanyak. Data menunjukkan, sekitar 40 persen serangan asma berhubungan dengan alergi. Ada berbagai macam alergi seperti tungau, debu, spora jamur, serpihan kulit binatang, kecoa, bahkan makanan dan minuman tertentu (hlm 15). Makanya, penderita dan keluarga dekat perlu mengetahui pemicunya demi menghindari serangan asma.

Apabila asma kambuh, penderita sebenarnya bisa menggunakan inhaler sebagai pengobatan sementara. Akan tetapi, inhaler berpotensi menyebabkan efek samping. Ketika gejala makin parah, perlu tindakan medis di rumah sakit karena sesak napas sangat membahayakan nyawa. (kk)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version