BERAU – Dinas Perhubungan (Dishub) Berau terus melakukan pemantauan terhadap pergerakan speedboat yang beroperasi di perairan Berau guna memastikan keamanan dan keselamatan para penumpang. Hal itu disampaikan langsung Kepala Dishub Berau, Andi Marewangeng.
Dikatakannya, sebagian besar speedboat yang beroperasi saat ini adalah speedboat bermesin satu dan dua. Namun, pihaknya lebih merekomendasikan penggunaan speedboat bermesin dua demi keselamatan penumpang.
“Pelayanan transportasi laut semakin meningkat, dan kami memahami bahwa perputaran ekonomi harus tetap berjalan, baik bagi pengusaha speedboat maupun masyarakat pengguna jasa,” ujarnya.
Oleh karena itu, speedboat bermesin satu masih diizinkan beroperasi dengan syarat harus berangkat secara beriringan. Menurutnya, langkah ini penting untuk mengantisipasi kendala yang terjadi di tengah laut.
“Sehingga jika ada satu speedboat mengalami masalah, yang lain bisa segera memberikan bantuan,” jelasnya.
Untuk meningkatkan keselamatan dan pengawasan, Dishub Berau telah mengajukan program pemasangan alat pemantau berupa GPS atau radar di setiap speedboat melalui Anggaran Belanja Tambahan (ABT). Alat ini diharapkan dapat membantu pemantauan pergerakan speedboat serta menentukan posisi koordinat speedboat.
“Mungkin nanti di ABT, kalau disetujui, kita akan pasang alat pemantau ini di speedboat. Sehingga pergerakan dan posisi speedboat bisa dipantau langsung dari darat,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan uji coba terlebih dahulu sebelum program tersebut diterapkan secara menyeluruh.
“Kami akan melakukan uji coba terlebih dahulu dengan memprioritaskan pemasangan GPS pada speedboat bermesin dua. Jika uji coba ini berhasil, maka secara bertahap alat pemantau tersebut akan dipasang di semua speedboat yang beroperasi di wilayah Berau,” bebernya.
“Kami telah berkoordinasi terkait penganggaran program ini, yang diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp 8-10 miliar,” pungkasnya. (srn/dez)
Reporter: Sahruddin
Editor: Dezwan
