TARAKAN – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Hantam melaporkan caleg Gerindra Suryadi Sangkala ke Bawaslu Kaltara atas dugaan ijazah palsu, pada Jumat, (26/7/2024).
Laporan itu pun telah diregister oleh Bawaslu Kaltara dengan nomor 002/REG/LP/PL/PROV/24.00/VII/2024 pada Senin, 29 Juli 2024. Berdasarkan rapat pleno tersebut diputuskan laporan akan ditangani sebagai dugaan pelanggaran pidana pemilu.
Suryadi melalui kuasa hukumnya, Kriya Amansyah mengaku menghormati apa yang diputuskan oleh Bawaslu Kaltara. Pihaknya pun mengaku siap menghadapi laporan yang dilayangkan kepada dirinya.
Saat ini, mereka masih menunggu panggilan dari Bawaslu untuk memberikan klarifikasi terkait masalah tersebut.
“Untuk undangannya saya tanyakan ke Suryadi belum ada juga, dan mungkin kalau tidak hari ini atau besok saya ke Bawaslu untuk menanyakan hal itu,” ujar Kriya Amansyah saat dikonfirmasi pada Selasa, (30/7/2024).
Sejauh ini, kata dia, pihaknya belum menjalin komunikasi ke Bawaslu Kaltara. Sebab saat ini berfokus untuk mempersiapkan segala dokumen untuk menghadapi laporan.
“Terkait adanya pemanggilan oleh Bawaslu Kaltara sebelumnya, saat ini saya belum bisa memberikan komentar, yang jelas kami fokus untuk pelaporan yang saat ini,” katanya.
Kriya menegaskan, kliennya telah menjalani seluruh tahapan dan prosedur yang dipersyaratkan oleh KPU sehingga bisa terpilih sebagai calon anggota legislatif 2024-2029. Diakuinya, seluruh dokumen persyaratan pun telah dipenuhi Suryadi saat mengikuti Pemilu 2024 lalu.
“Jadi saya menegaskan bahwa dokumennya sudah rill. Kalau mau menanyakan masalah itu silahkan ditanyakan ke KPU Kota Tarakan. Karena mereka yang melakukan pemberkasan, memberikan penetapan, yang jelas sesuai dengan tahapannya,” tegasnya.
Terkait dokumen apa saja yang akan dibuktikan di persidangan, Kriya enggan membeberkan hal itu. “Kalau masalah dokumen belum bisa saya beritahu, karena itu rahasia kami. Intinya kami siap,” pungkasnya.
Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam
