TARAKAN – Sejumlah hal tengah dipersiapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tarakan jelang pelaksanaan debat publik perdana wali kota dan wakil wali kota.
Karena hanya ada satu pasangan calon dalam pemilihan kali ini, debat publik akan berlangsung dengan mekanisme yang berbeda. Fokusnya adalah pendalaman visi-misi dan program kerja calon oleh panelis yang telah ditunjuk.
“Sebenarnya bukan debat teman-teman, istilahnya bukan debat itu lebih kepada pendalaman visi misi kepada panelis karena hanya satu paslon,” ucap Anggota KPU Tarakan Divisi Teknis Penyelenggaraan, Asriadi, Rabu (16/10/2024).
KPU Tarakan, kata Asriadi tengah melakukan survei ke beberapa gedung untuk pelaksanaan debat perdana.
Selain itu, melakukan kunjungan ke beberapa perguruan tinggi untuk menentukan panelis. Di wilayah Yogyakarta, mengunjungi Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Islam Indonesia (UII), dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Di daerah Sulawesi, Universitas Hasanuddin (Unhas) dan Universitas Muslim Indonesia (UMI). Di wilayah Kalimantan, ada Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda dan Universitas Borneo Tarakan (UBT).
Adapun jumlah panelis yang ditetapkan sebanyak lima orang, terdiri dari tokoh masyarakat dan akademisi. Dalam pemaparannya, panelis akan melakukan pendalaman sekaligus menggali visi misi paslon. “Sejauh mana kira-kira program visi paslon yang ditawarkan kepada masyarakat,” tuturnya.
KPU Tarakan juga berencana melibatkan masyarakat untuk menyampaikan pendapat atau pertanyaan kepada paslon. “Tapi kemungkinan lebih kepada by phone atau misalkan pertanyaan dititip melalui helpdesk atau satu operator disiapkan untuk menampung pertanyaan,” ucapnya.
Dijelaskannya, pelaksanaan debat direncanakan sebanyak dua kali pada November ini. Setiap debat berlangsung selama 120 menit. “Kemungkinan besar akan disiarkan secara langsung oleh stasiun TV,” katanya.
Namun dia menegaskan untuk tempat, panelis, dan waktu belum bisa diputuskan sebab KPU Tarakan masih melakukan penjajakan.
Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam