BERAU – Kampung Pegat Bukur, Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau, kembali dilanda banjir untuk ketiga kalinya dalam satu bulan terakhir. Hingga Senin (5/5/2025), air terus mengalami kenaikan dan telah merendam sekitar 400 rumah yang dihuni lebih dari 1.400 jiwa dari enam Rukun Tetangga (RT).
Kepala Kampung Pegat Bukur, Suharyadi Kusuma, menyampaikan keprihatinannya atas musibah banjir yang terus berulang dalam waktu yang berdekatan. Ia menyebutkan, banjir kali ini mulai masuk sejak 3 Mei dengan ketinggian semata kaki, namun terus meningkat hingga mencapai sepinggang orang dewasa.
“Banjir sebelumnya biasanya surut dalam empat hari. Tapi kali ini malah makin tinggi. Rumah saya sendiri sudah terendam hingga sepinggang orang dewasa. Ada juga permukiman yang lebih dalam, airnya setinggi leher,” ungkapnya.
Ia mengatakan bahwa banjir menyebabkan warga kesulitan memenuhi kebutuhan dasar seperti air bersih, makanan, dan listrik. Banyak warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, termasuk ke mess perusahaan dan lokasi aman lainnya.
“Kami sudah memobilisasi sekitar 50 kepala keluarga ke seberang dengan bantuan pihak ketiga,” jelasnya.
Namun hingga saat ini, belum tersedia dapur umum untuk warga terdampak. Pendataan untuk kebutuhan bantuan pun masih berlangsung. Ia juga mengaku belum bisa menghubungi BPBD karena jaringan listrik dan komunikasi di wilayah tersebut terganggu sejak banjir melanda.
“Pada tanggal 3 air masih semata kaki, jadi kami tidak menyangka akan separah ini. Tapi tanggal 4 mulai naik drastis,” katanya.
Selain merendam permukiman, banjir juga mengganggu aktivitas pendidikan. SMP Pegat Bukur yang sedang bersiap melaksanakan ujian pada Senin (5/5/2025) kemungkinan besar harus menunda pelaksanaan karena ruang kelas dan peralatan ujian, termasuk komputer, ikut terendam.
“Kemungkinan besar ujian ditunda. Atau kalau memungkinkan, kami ungsikan kegiatan ujian ke tempat lain,” pungkasnya. (srn/dez)
Reporter: Sahruddin
Editor: Dezwan